Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, menyiapkan strategi dalam meningkatkan kinerja sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) pada tahun mendatang untuk mendukung capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Adapun salah satunya yakni melalui peningkatan investasi melalui kebijakan fasilitasi investasi petrokimia baik di Teluk Bintuni, Papua Barat, Tanjung Enim-Sumatra Selatan, Kutai Timur-Kalimantan Timur. Serta fasilitasi promosi investasi khususnya pada sektor tekstil, alas kaki serta kimia hilir serta fasilitas hilirisasi industri dan pengawasan perizinan berusaha.
“Kemenperin terus berkomitmen dan konsisten untuk terus meningkatkan kinerja sektor IKFT. Untuk itu, diperlukan kebijakan yang pro industri untuk mendukung tercapainya target yang ditetapkan,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal IKFT Kemenperin Reni Yanita dalam Outlook Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Tahun 2025 yang digelar di Yogyakarta, Selasa.
Upaya lain yang akan dilakukan yakni penyediaan fasilitasi fiskal dan non fiskal melalui kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT), fasilitasi kemudahan memberikan insentif serta pengendalian impor.
Hal lain yakni peningkatan pemanfaatan teknologi inovasi melalui kebijakan restrukturisasi mesin dan peralatan industri, kulit, dan alas kaki, pendampingan implementasi 4.0 sektor IKFT serta akselerasi kebijakan dekarbonisasi sektor iKFT dan implementasi keberlanjutan dan ekonomi sirkular.
Juga perbaikan rantai pasok melalui kebijakan penguatan industri hulu dan antara sektor tekstil dan produk tekstil (TPT), harmonisasi dan sinergi kebijakan tarif dan non tarif antara hulu hilir serta penyusunan kebijakan peningkatan efisiensi alur aliran material.
Reni dalam sambutannya juga berharap dalam kegiatan ini mampu mendapatkan sejumlah masukan informasi soal kondisi dan perkembangan industri manufaktur terutama di sektor IKFT tahun 2025.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenperin siapkan strategi dukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen