Brussels (ANTARA) - Komisi Eropa menyatakan pada Senin (13/1) bahwa mereka prihatin terhadap pembatasan yang diumumkan oleh Amerika Serikat (AS) terkait ekspor chip paling canggih untuk teknologi kecerdasan buatan (AI), yang juga berdampak pada sejumlah negara dan perusahaan di Eropa.
Pada hari yang sama, Departemen Perdagangan AS menerbitkan dokumen yang menyatakan bahwa AS memberlakukan pembatasan baru terhadap ekspor chip canggih dan model AI untuk melindungi keamanan nasional serta mencegah teknologi tersebut digunakan oleh negara-negara yang tidak bersahabat.
Menurut departemen tersebut, pembatasan itu bertujuan untuk mencegah negara-negara bermusuhan memanfaatkan teknologi AI untuk mengembangkan senjata, melakukan serangan siber, atau menjalankan pengawasan massal.
Meski demikian, departemen itu memastikan bahwa akses terhadap teknologi canggih akan tetap diberikan kepada mitra dan sekutu terpercaya Washington.
"Kami prihatin dengan langkah AS yang diambil hari ini untuk membatasi akses ekspor chip AI canggih bagi negara-negara anggota Uni Eropa tertentu dan perusahaan-perusahaan mereka," ujar Komisi Eropa dalam pernyataannya.
Dalam pernyataan itu, komisi mengungkapkan bahwa mereka telah membahas masalah ini dengan pemerintahan AS saat ini dan berniat untuk membahasnya juga dengan pemerintahan mendatang di bawah Donald Trump.
Sebelumnya, China juga mengkritik keputusan AS tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komisi Eropa prihatin atas pembatasan ekspor chip AI canggih oleh AS