Bandung (ANTARA GORONTALO) - Pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI)
memiliki teknologi yang mendukung kegiatan logistik nasional, baik
orang, jasa dan barang hingga di pulau-pulau terpencil serta
perkampungan yang terisolasi lembah dan pegunungan yang curam.
"Pesawat PTDI memiliki keunggulan yang mendukung kegiatan
penerbangan di daerah terpencil dimana infrastruktur masih terbatas,"
kata Direktur Utama PTDI, Budi Santoso dalam wawancara khusus dengan
Antara di Bandung, Selasa.
Menurut dia, karakter geografi wilayah Indonesia dengan perairan
lebih luas daripada daratan serta belasan ribu pulau yang terpencar
membutuhkan kekuatan transportasi udara yang kuat, terutama dalam hal
kemampuan pesawat udara.
Selain itu, kata Budi, infrastruktur penerbangan di wilayah
pedalaman dan terpencil yang masih terbatas menuntut kemampuan pesawat
terbang untuk dapat beroperasi dalam kondisi khusus.
"Landasan pacu di daerah terpencil pendek dan permukaannya kasar atau berumput," katanya.
Dia menambahkan bahwa salah satu pesawat terbang PTDI, CN235
memiliki teknologi STOL (Short Take-Off and Landing) atau mampu tinggal
landas dan mendarat di landasan pendek (800 meter) serta berpermukaan
kasar.
Dia mengatakan, PTDI tidak hanya menjalankan misi komersial sebagai
produsen pesawat terbang nasional, namun juga terus berupaya memenuhi
amanat dalam memperkuat persatuan nasional melalui produk-produknya yang
memudahkan transportasi barang dan membuka isolasi masyarakat di
pedalaman dengan daerah-daerah lainnya di seluruh nusantara.
"Harapan kami PTDI bisa menjadi pemersatu bangsa karena wilayah
Indonesia yang sangat luas ini membutuhkan transportasi udara, terutama
untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang sifatnya darurat," ujar Budi.
Salah satu produk unggulan PTDI adalah CN235 yang dapat digunakan
untuk keperluan militer dan sipil dengan biaya pemeliharaan yang rendah.
Beberapa pesawat PTDI yang telah selesai dibuat dan diantarkan
kepada pemesan di dalam negeri adalah tujuh unit CN235 versi angkut
militer, lima unit CN235 versi angkut sipil dan dua unit NC212.
Selain itu, Satu unit CN235 versi angkutan sipil juga telah dikirim ke Venezuela dan dua unit diantarkan ke Thailand.
Sementara itu, tipe pesawat yang sama versi angkutan militer telah
diantarkan ke Burkinafaso dua unit, Uni Emirat Arab enam unit, Korea
Selatan tujuh unit dan Malaysia enam unit.
Pesawat PTDI dukung kegiatan logistik nasional
Selasa, 18 Oktober 2016 23:28 WIB
![Pesawat PTDI dukung kegiatan logistik nasional](https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2016/10/2016101820160216CN-235_MPA_Persuader_Pichugin.jpg)
Pesawat militer CN-235 TNI AU. Foto menunjukkan pesawat terbang buatan PT Dirgantara Indonesia itu yang dialokasikan menjadi pesawat patroli maritim. (wikipedia.org)