Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menyatakan kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada Mei 2025 bertujuan untuk membuka babak baru hubungan Indonesia dan Prancis yang sudah terjalin selama 75 tahun.
Dalam wawancara singkat di Jakarta, Rabu, Barrot mengatakan bahwa dirinya bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto, di mana Prabowo menyebutkan hubungan penting yang ingin dibangun Indonesia dengan Uni Eropa.
“Kami mendukung upaya ini. Bahkan, kami menilai hubungan antara Prancis dan Indonesia dapat menjadi landasan bagi hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa,” ujar Barrot.
Menurut Barrot, kunjungan Macron ke Indonesia juga untuk menangani sejumlah kerja sama kedua negara seperti dalam bidang keamanan dan pertahanan, ekonomi, budaya, ilmiah dan akademis.
Kunjungan tersebut, lanjut Barrot, juga akan menjadi kesempatan bagi Indonesia dan Prancis untuk menyampaikan pandangan mereka tentang krisis yang terjadi di Myanmar, Timur Tengah, Ukraina, Afrika, Sudan dan krisis pengungsi Great Lakes di Rwanda.
“Ini juga akan menjadi kesempatan bagi mereka untuk menyampaikan pandangan mereka tentang multilateralisme dan isu-isu global. Prancis, seperti Indonesia, memiliki identitas sebagai negara non-blok yang lebih menyukai kerja sama daripada konfrontasi,” jelas Barrot.
Dia juga menyebutkan kunjungannya ke Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan bertemu dengan Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn.
“Saya menyampaikan keinginan kami untuk melihat kerja sama lebih lanjut antara ASEAN dan Uni Eropa, dua organisasi politik yang dibangun atas dasar multilateralisme dan aturan hukum,” kata Barrot.
Menlu Prancis itu mengatakan bahwa pihaknya percaya pada organisasi regional tersebut dan telah memutuskan untuk menyalurkan semua bantuan pembangunan regional dan proyek kemitraan Prancis melalui ASEAN.
“Kami memiliki dana khusus untuk hubungan antara Prancis dan ASEAN dan kami telah memutuskan untuk menggandakan jumlah dana ini,” ujarnya seraya menambahkan bahwa hal itu dimulai beberapa bulan lalu dan terbukti efektif untuk membuat program dan investasi Prancis tepat sasaran terhadap kebutuhan kawasan.
Dia juga mengatakan bahwa Prancis telah menyatakan dukungan untuk proyek Jaringan Listrik ASEAN (ASEAN Power Grid).
Barrot mengatakan pihaknya telah menyatukan sekelompok perusahaan Prancis dan Eropa yang memiliki keahlian dalam dekarbonisasi jaringan energi yang dapat membantu di saat kawasan dan negara-negara ASEAN mencoba membangun jaringan listrik yang lebih tangguh dan otonom.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kunjungan Macron ke Indonesia untuk buka babak baru hubungan bilateral