Jakarta (ANTARA) - PT Blue Bird Tbk (Bluebird) mencatat pendapatan pada 2024 mencapai Rp5,04 triliun yang didorong dari ekspansi dan diversifikasi layanan bisnis, meningkatnya permintaan, serta optimalisasi teknologi.
"Pendapatan Rp5,04 triliun pada 2024, menandakan pertumbuhan 14 persen dibanding tahun sebelumnya (2023). Hasil ini menandakan konsistensi Perseroan dalam menjaga pertumbuhan double digit selama tiga tahun berturut-turut," kata Direktur Utama PT Bluebird Adrianto Djokosoetono dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Dia menyebutkan, dari sisi profitabilitas, pihaknya membukukan ebitda sebesar Rp1,2 triliun atau tumbuh 9 persen secara year on year (yoy). Catatan positif itu selaras dengan peningkatan laba bersih perseroan yang mencapai Rp593 miliar atau meningkat 28 persen secara yoy.
Sejalan dengan transformasi menjadi perusahaan mobility as a services, torehan positif perseroan juga diiringi peningkatan kontribusi layanan taksi dan non-taksi seperti rental, bus, shuttle, serta layanan lainnya.
Pendapatan segmen layanan taksi meningkat 12 persen, sementara pendapatan layanan rental, bus, shuttle, serta layanan lainnya meningkat hingga 19 persen.
Hal itu didorong dengan penambahan sekitar 1.200 armada baru seluruh segmen layanan, menjadikan total armada beroperasi mencapai lebih dari 24.000 unit, termasuk untuk layanan mobilitas Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Premium Cititrans Busline yang telah diluncurkan awal 2024.
Andra, sapaan akrab Direktur Utama PT Bluebird Adrianto Djokosoetono, mengungkapkan bahwa peningkatan kinerja itu sejalan dengan strategi Bluebird untuk menjaga relevansi dengan konsumen.
"Kami beradaptasi dengan kebutuhan mobilitas yang semakin dinamis. Bluebird menghadirkan kemudahan aksesibilitas, metode transaksi yang fleksibel, dan beragam solusi mobilitas untuk tiap kebutuhan," ujarnya.
Bluebird terus menghadirkan inovasi dalam kemudahan akses layanan, salah satunya melalui kerja sama dengan berbagai platform digital. Sementara itu, aplikasi MyBluebird semakin diandalkan oleh pelanggan, mencatatkan kontribusi hingga 35 persen selama 2024.
Dengan pilihan transaksi yang lebih praktis, penggunaan pembayaran non-tunai meningkat hingga 61 persen pada 2024.
Visi Keberlanjutan Bluebird juga terus berkembang. Pada pilar BlueSky, Bluebird menambah jumlah armada ramah lingkungan untuk segmen layanan taksi, rental, dan bus.
Pada 2024, Bluebird melakukan ekspansi operasional BRT (Bus Rapid Transit) yang menggunakan 100 persen bus listrik di IKN (Ibu Kota Nusantara) dan Medan. Bluebird juga melakukan upaya kolektif dengan pelanggan dalam memperbaiki lingkungan melalui fitur Bluebird Sustainability Movement di aplikasi MyBluebird.
Kontribusi Bluebird untuk kesejahteraan sosial pada pilar BlueLife juga semakin memberikan manfaat. Program-program seperti Kampus Merdeka, pemberdayaan perempuan dari Kartini Bluebird, Beasiswa Bluebird Peduli yang telah mencapai 64.000 penerima manfaat, dan peluncuran Well-Nest Ride memberikan dampak positif bagi lingkungan internal dan eksternal Bluebird.
Konsistensi dalam implementasi ESG semakin diakui dengan kembalinya Bluebird sebagai konstituen indeks ESGQ 45 IDX KEHATI dan ESG SL IDX KEHATI.
Berbagai pencapaian tersebut menguatkan posisi Bluebird sebagai pemimpin industri mobilitas yang mengedepankan kenyamanan, inovasi, dan keberlanjutan.
Menurut dia, hasil itu merupakan upaya bersama keluarga besar Bluebird yang terus berkomitmen dalam menjaga kepercayaan masyarakat melalui layanan Standar Nyaman Indonesia (SNI).
"Kami berterima kasih kepada seluruh karyawan yang telah berkontribusi, serta para pelanggan setia yang terus mempercayakan perjalanannya kepada Bluebird. Dukungan ini menjadi semangat bagi kami untuk terus berkembang dan menghadirkan solusi mobilitas yang lebih baik di masa depan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bluebird catat pendapatan Rp5,04 triliun di 2024