Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menjadikan ajang lari setengah marathon Digiland Run 2025 sebagai ajang bagi atlet binaan mereka untuk mengevaluasi hasil latihan.
"Kemungkinan iya, ada pelari nasional atau pelari daerah yang ikut (Digiland Run 2025), karena kan lomba seperti ini bisa digunakan atlet nasional kami untuk mengevaluasi program latihan mereka juga," kata Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung ketika dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Ajang lari jalanan Digiland Run yang akan digelar kedua kalinya pada 18 Mei di Jakarta, diselenggarakan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bermitra dengan PB PASI.
Kali ini, ajang lari jarak 21 kilometer itu tampil dengan label atletik internasional dari International Amateur Athletic Federation (IAAF).
Tigor mengatakan, pihaknya mendukung penyelenggaraan ajang tersebut sebagai bagian dari upaya menghidupkan olahraga lari di tanah air. Di sisi lain, kata dia, dengan label internasional, maka hasil dari ajang tersebut akan dipertanggungjawabkan atau tercatat di tingkat Federasi Atletik Dunia.
"Jadi kalau ada misalnya pemecahan rekor dalam Digiland Run maka itu akan dihitung di Federasi Atletik Dunia," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, ajang tersebut menjadi kesempatan juga bagi para atlet lari binaan PB PASI, selain untuk mengevaluasi hasil latihan mereka, juga bisa melahirkan prestasi baru.
Lebih lanjut, Tigor mengatakan, pihaknya juga menginginkan agar ajang seperti Digiland Run juga bisa menjadi ajang kualifikasi untuk kejuaraan di level nasional.
Ia mencontohkan seperti ajang Maybank Marathon di Bali yang menjadi babak kualifikasi atlet untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Jadi hasil atlet nasional di lomba itu bisa masuk ke standar limit, bisa masuk ikut PON," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PASI jadikan Digiland Run 2025 ajang evaluasi latihan atlet binaan