Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk merumuskan kebijakan yang adil dan solutif bagi para guru seiring momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.
"Kami ingin kebijakan pendidikan ini adil dan mempertimbangkan kondisi riil para pendidik. Kami tidak ingin guru terbebani di masa akhir tugasnya, tetapi juga ingin menyiapkan generasi kepemimpinan sekolah berikutnya sejak dini," ucap Bupati Gorontalo Sofyan Puhi di Gorontalo, Jumat.
Sofyan menggarisbawahi bahwa kualitas pendidikan tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada sekolah. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor sangat penting.
"Hardiknas ini adalah pengingat bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah, guru, orang tua, dan masyarakat harus bergandengan tangan untuk membentuk generasi yang unggul dan berkarakter," kata dia.
Pada peringatan Hardiknas tersebut, Bupati berdialog bersama guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan untuk menyampaikan langsung berbagai persoalan yang mereka hadapi.
"Kami ingin mendengar langsung dari para guru. Hari ini kami mendapat banyak masukan, mulai dari kekurangan guru di pelosok, kebutuhan sarana dan prasarana, hingga tantangan pembelajaran digital," ujar Sofyan.
Ia mengatakan, salah satu hasil dari dialog itu adalah mekanisme penempatan kepala sekolah. Pemkab Gorontalo, kata dia, akan memprioritaskan kepala sekolah baru untuk ditugaskan di wilayah terpencil sebagai bentuk tanggung jawab pelayanan pendidikan.
Sementara bagi kepala sekolah yang akan pensiun dalam waktu dekat, pemerintah memberi keleluasaan agar mereka dapat fokus menyelesaikan administrasi akhir jabatannya.