Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendukung inisiatif GoTo dalam kampanye “Judi Pasti Rugi” untuk membantu mengedukasi masyarakat perihal bahaya dari judi online (judol).
Pada konferensi pers di kantor Komdigi, Jakarta, Kamis, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengawasan Ruang Digital Komdigi Alexander Sabar mengungkap kampanye tersebut menghadirkan sebuah mobil van berdesain menarik yang akan berkeliling 30 kota dimulai dari Aceh hingga ke pulau Jawa diakhiri di Surabaya, untuk memberikan berbagai informasi dan edukasi seputar judol, membuka sesi gelar wicara korban judol, dan lain sebagainya.
“Kegiatan ini salah satu upaya kita dalam memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat dari level bawah dan utamanya dari daerah-daerah yang mungkin belum terjangkau informasi melalui media-media online. Jadi upaya untuk bertemu tatap muka dengan masyarakat ini juga upaya yang sangat perlu kita lakukan,” imbuhnya.
Alexander menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk menanggulangi dampak serius yang ditimbulkan oleh praktik judi online di Indonesia.
“Saat ini Indonesia sedang dihadapkan oleh permasalahan yang serius di ruang digital, yaitu salah satunya praktek judi online yang telah merambat ke berbagai lapisan masyarakat, mengikis produktivitas, menghancurkan ekonomi keluarga dan merusak masa depan generasi muda. Bersama kita memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk menolak segala bentuk aktivitas negatif di ruang media digital kita, terutama terkait judi online,” ia menambahkan.
Lebih lanjut, Komdigi menyatakan bahwa mereka telah menangani lebih dari 1,3 juta konten judi online sejak Oktober 2024 hingga Mei 2025, mayoritas berasal dari situs dan iklan di platform media sosial.
Alexander menambahkan bahwa upaya edukasi ini penting, terutama untuk daerah-daerah yang belum terjangkau informasi digital. Menurutnya, melawan judi online tidak hanya soal melarang, tetapi juga memberikan literasi kepada masyarakat.
GoTo melalui kampanye "Judi Pasti Rugi" juga telah melibatkan mitra-mitra driver Gojek untuk menyebarkan pesan anti-judi kepada masyarakat.
Budi Gandasoebrata, Head of Regulatory & Public Affairs GoTo Financial, mengungkapkan bahwa mereka akan menggelar kampanye ke 30 kota ini dalam waktu dekat untuk mengajak berbagai pihak, termasuk media dan perusahaan digital, untuk memperluas dampak edukasi ini.
“Van ini nanti rencananya akan dikemudikan oleh rekan-rekan kami yang memang sudah merasakan betapa bahayanya judi online ini. Karena balik lagi judi online ini adalah bentuk penipuan yang memanfaatkan teknologi,” ujar Budi.
Komdigi mengapresiasi langkah GoTo yang telah turut serta dalam mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online, dan berharap gerakan ini bisa semakin meluas untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman dan produktif.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komdigi dukung swasta kampanye mobil keliling edukasi bahaya judol