Jakarta (ANTARA) -
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, pihaknya berpikiran untuk membangun sekolah advokasi atau sekolah tinggi yang berhubungan dengan pengawasan obat dan makanan, dan menggandeng Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk hal ini.
"Nah mereka dari IAI nanti bisa membantu kita untuk menjadi narasumber, bahkan menjadi dosen. Jadi kami serius untuk membangun sekolah pengawasan obat dan makanan. Dan tentu sumber dayanya dari mereka," kata Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam acara Asistensi Regulatori Obat Terpadu yang ditayangkan di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan bahwa para apoteker dalam ikatan tersebut memiliki keahlian yang luar biasa dalam meracik obat, menyiapkan obat, uji klinis, dan sebagainya. Dengan kerja sama antara keduanya, dia berharap dapat menghasilkan kemudahan-kemudahan bagi BPOM guna mencapai kemandirian obat nasional.
Menurut Taruna, kerja sama dalam membangun sekolah seperti itu dapat membantu para ahli farmasi untuk lebih memahami seputar izin. Terlebih, katanya, para ahli ini juga nantinya dapat bekerja di BPOM guna memperkuat pengawasan.
Guna menjawab berbagai tantangan dalam membangun kemandirian obat, seperti perkembangan penyakit, perubahan iklim, laju populasi, dan kejadian internasional, pihaknya mengadakan asistensi regulatori, sebagai bentuk komitmen meningkatkan pelayanan, meningkatkan maturitas, dan meningkatkan kemampuan industri farmasi.
Adapun BPOM meluncurkan 3 program kolaborasi bersama para pemangku kepentingan, guna meningkatkan peran industri farmasi, sehingga kemandirian obat nasional dapat tercapai.
Ketiga program kolaborasi BPOM adalah Program Joint Audit Pemasok yang diinisiasi oleh GP Farmasi Indonesia, kemudian Program Kolaborasi Gebrakan Akselerasi Perizinan Uji Klinik (Sigap Klinik) untuk mempercepat proses penerbitan persetujuan pelaksanaan uji klinik dengan tetap mengutamakan aspek keamanan dan kualitas serta komitmen badan POM dalam meningkatkan kompetensi pelaku uji klinik.
Selain itu, Program Pengembangan Kompetensi Apoteker bersama IAI.
"Kolaborasi antara pelaku industri farmasi lewat gabungan industri farmasi, kemudian dengan asosiasi profesi yang kita sebut dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), kita sudah kerjasama. Dan juga dengan instalasi kefarmasian, misalnya dari rumah sakit-rumah sakit, termasuk dari rumah sakit TNI, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Angkatan Darat," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOM bakal buat sekolah guna perkuat pengawasan obat-makanan nasional