Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy mengatakan ekonomi syariah berpeluang besar wujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih inklusif
“Ekonomi syariah adalah sistem alternatif yang menggabungkan nilai etika, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan. Di tengah krisis global, ini menjadi peluang untuk membangun tata kelola ekonomi yang lebih inklusif,“ katanya dalam agenda peluncuran The State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, ekonomi Islam berakar kuat pada nilai-nilai yang bersifat spiritual dan universitas. Prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan keseimbangan, yang diperjuangkan ekonomi Islam memastikan kegiatan ekonomi tak hanya melayani kepentingan individu, tetapi juga menjunjung tinggi tanggung jawab sosial maupun moral.
Konsep Islam tentang mu'amala mempromosikan perdagangan yang etis, melarang eksploitasi, dan menekankan keadilan dalam distribusi kontrak.
Keseimbangan antara hak dan tanggung jawab dalam ekonomi Islam juga dinilai mencerminkan esensi dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). Hal ini mengingat keuntungan alami harus diselaraskan dengan pengelolaan lingkungan, kesetaraan sosial, dan kesejahteraan jangka panjang.
Dengan cara ini, lanjut Rachmat, ekonomi Islam memberikan model menarik untuk pertumbuhan inklusif karena dapat melindungi kelompok rentan, memberdayakan usaha kecil, dan menghargai inovasi yang etis.
Sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia dan salah satu negara demokrasi paling beragam, Indonesia disebut mewujudkan semangat Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan Islam), dan Ukhuwah Wathaniyah (Persaudaraan Sebangsa dan Setanah Air).
Kepala Bappenas menganggap nilai-nilai tersebut menjadi petunjuk untuk membangun ekosistem halal yang tangguh dan inklusif, dengan menghormati kearifan lokal sembari merangkul standar global.
“Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi ekonomi syariah di Indonesia. “Kalau kita bersinergi, saling memperkuat, dan menyatukan potensi yang tersebar di berbagai sektor, ekonomi syariah Indonesia bukan hanya akan tumbuh, tetapi bisa menjadi kekuatan utama di tingkat global,” ujar Menteri PPN.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PPN: Ekonomi syariah berpeluang wujudkan pertumbuhan inklusif