Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap Kementerian Keuangan bisa membangun sistem pertukaran data yang terotomasi untuk mengoptimalkan penerimaan negara, terutama dari pajak.
“Ke depan, saya harap Kemenkeu dapat membangun sebuah sistem pertukaran data yang terotomasi dan reguler. Ini merupakan terobosan dalam menciptakan ekosistem perpajakan yang terprediksi, adil, dan akuntabel,” kata Sri Mulyani dalam Instagram @smindrawati, dikutip di Jakarta, Sabtu.
Dia bersama jajaran Kemenkeu menggelar Rapat Koordinasi Gabungan Bidang Penerimaan untuk membangun mekanisme dan kapasitas institusi, sehingga bisa bekerja lebih terintegrasi dan bisa diandalkan, khususnya dalam rangka optimalisasi penerimaan negara.
Sri Mulyani menyampaikan apresiasi untuk kemajuan Kemenkeu yang telah dicapai, seperti pertukaran data yang menjadi lebih cair, koordinasi menjadi lebih kuat, dan integritas data yang makin solid.
Menurutnya, kemajuan itu menjadi fondasi yang bagus dalam membangun cara kerja baru yang lebih kredibel dan memberikan kepastian kepada wajib pajak.
“Harapan saya sungguh besar, semoga berbagai progres yang impresif ini terus berlanjut dan berdampak positif pada optimalisasi penerimaan negara yang berkualitas,” tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, Sri Mulyani bakal mengejar penerimaan perpajakan sebesar Rp1.409 triliun pada semester II-2025.
Penerimaan perpajakan tahun ini diproyeksikan bakal terkoreksi dari target awal, yakni menjadi Rp2.387,3 triliun dari Rp2.490,9 triliun.
Dengan realisasi penerimaan perpajakan senilai Rp978,3 triliun pada semester I, maka Sri Mulyani perlu mengejar sisa target sebesar Rp1.409 triliun dalam enam bulan ke depan.
Sama halnya dengan penerimaan perpajakan, outlook penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga mengalami koreksi dari target awal, yakni menjadi Rp477,2 triliun dari Rp513,6 triliun.
Dengan realisasi Rp222,9 triliun pada semester I, maka Kementerian Keuangan perlu mengejar sisa target PNBP sebesar Rp254,4 triliun pada semester II.
Dengan demikian, outlook pendapatan negara secara keseluruhan diperkirakan mencapai Rp2.865,5 triliun, terkoreksi dari target awal Rp3.0005,1 triliun. Kemenkeu memiliki pekerjaan rumah untuk mengejar target pendapatan negara sebesar Rp1.663,7 triliun pada semester II-2025.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkeu minta sistem pertukaran data terotomasi demi optimalkan pajak