Sleman (ANTARA GORONTALO) - Dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Suhartono dan Retno Wulandari mengembangkan obat herbal berupa teh dari
daun sukun yang mampu membantu menyembuhkan sakit ginjal dan jantung.
"Dalam uji laboratorium dan penelitian, daun sukun mengandung
berbagai unsur kimia alami yang dibutuhkan tubuh manusia, salah satunya
kandungan Flavonoid dan Sitosterol yang bermanfaat untuk menjaga jantung
dari kerusakan sistem kardiovaskuler serta bermanfaat bagi penyembuhan
penyakit ginjal," kata Suhartono, di Sleman, Kamis.
Suhartono dan Retno mengembangkan dan memproduksi teh herbal daun
sukun ini di rumahnya di Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan saat ini telah mampu menembus
pasar luar daerah.
"Umumnya bagi sebagian besar orang, daun sukun ini memang tidak
memiliki nilai dan manfaat, namun kami mengembangkannya dan membuatnya
sebagai minuman herbal teh celup yang memiliki banyak khasiat. Daun
sukun kering lebih mudah didistribusikan kepada konsumen, sehingga dapat
dikonsmsi oleh semua elemen masyarakat, tua muda dan anak-anak, untuk
memperoleh khasiatnya," katanya.
Ia mengatakan, sejak dirintis pada 2013 pengolahan teh herbal daun
sukun ini telah berkembang dan saat ini telah menjadi industri rumah
tangga dengan kapasitas produksi mencapai 25 hingga 30 dus setiap
harinya.
"Teh celup daun sukun Laasyaka ini telah menembus hampir seluruh
pulau di Indonesia. Dalam satu bulan sedikitnya 400 hingga 600 dus dapat
dipasarkan. Harga teh herbal daun sukun ini per dus Rp20 ribu yang
berisi 20 kantong teh celup siap seduh. Saat ini omzet rata-rata per
bulan antara Rp8 juta hingga Rp10 juta," katanya.
Suhartono mengatakan, cara pengolahan teh daun sukun ini cukup
sederhana. Daun-daun yang sudah setengah tua dipetik langsung dari pohon
dan kemudian dicuci hingga bersih.
"Setelah itu daun sukun dipotong kecil-kecil, dan selanjutnya
dijemur hingga mengering agar mudah dihaluskan. Setelah itu dikemas
dalam bentuk teh celup," katanya.
Teh daun Sukun berkhasiat sembuhkan penyakit ginjal
Kamis, 19 Januari 2017 11:57 WIB