Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo bersama Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo meluncurkan Program Kawan QRIS (Kawasan Ramah Non Tunai, Semua Bisa QRIS) untuk mendorong digitalisasi desa.
Bupati Gorontalo Sofyan Puhi, di Gorontalo, Sabtu, mengatakan penerapan digitalisasi desa tersebut dilakukan melalui sistem pembayaran nontunai berbasis QRIS.
"Untuk langkah awal, implementasi kawan QRIS di Kabupaten Gorontalo dilakukan di Desa Pilolalenga dan Kaliyoso," ujar Sofyan Puhi.
Ia menjelaskan transformasi pembayaran digital adalah keharusan di era saat ini.
"QRIS adalah gerbang menuju desa cerdas dan berdaya. Ini solusi bagi UMKM agar lebih efisien dan aman dalam transaksi," kata dia.
Sofyan juga mengajak seluruh unsur masyarakat mendukung digitalisasi ekonomi desa demi mendorong literasi dan kesejahteraan yang lebih merata.
Dia berharap Kawan QRIS akan mentransformasi ekonomi desa ke arah digital dan memberi dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya, Pemkab Gorontalo telah meluncurkan pembayaran retribusi pasar elektronik oleh Pemkab Gorontalo yang diberi nama ST12-PAS E-Retribusi.
ST12-PAS merupakan sistem terpadu retribusi pasar yang merupakan bagian ataupun inovasi pembayaran retribusi yang bertransformasi dari pembayaran yang sebelumnya tunai menjadi nontunai.
Pembayaran elektronik tersebut menyasar pada delapan pasar tradisional dan satu pasar modern dengan jumlah pedagang 2.000 pedagang, dengan dua kategori pembayaran untuk 500 pedagang lapak dengan menggunakan metode QRIS dan 1.500 pedagang mingguan dengan menggunakan kartu elektronik.
