Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Tanri
Abeng, mengatakan, pergantian direksi hal biasa dan tidak berpengaruh
pada operasional perusahaan, yang telah dijalankan secara profesional.
"Perubahan jajaran direksi lazim terjadi pada suatu organisasi
perusahaan, termasuk di Pertamina. Hal tersebut merupakan dinamika biasa
dan Pertamina ke depan, kami yakini akan semakin solid, semakin
profesional, dan teguh pada budaya perusahaan untuk memastikan
target-target perusahaan dapat tercapai dengan baik," katanya dalam
pernyataan tertulis dia, di Jakarta, Jumat.
Pada Jumat, Menteri BUMN, Rini Soemarno, melalui SK No
SK-26/MBU/02/2017 tentang Pemberhentian dan Perubahan Nomenklatur
Jabatan Anggota-Anggota Direksi Perusaaan Perseroan (Persero) PT
Pertamina, memberhentikan dengan hormat Dwi Soetjipto sebagai direktur
utama PT Pertamina dan Ahmad Bambang sebagai wakil direktur utama.
Soemarno
sebagai pemegang saham juga memutuskan penghapusan nomenklatur wakil
direktur utama untuk efektivitas kepemimpinan di Pertamina.
Selanjutnya, Dewan Komisaris Pertamina menunjuk Yenni Andayani
sebagai pelaksana tugas direktur utama PT Pertamina hingga ditetapkannya
pejabat definitif dalam 30 hari ke depan. Andayani saat ini juga
menjabat direktur gas PT Pertamina.
Abeng mengatakan, sebagai BUMN besar, PT Pertamina memiliki
organisasi yang mapan dan telah disiapkan menghadapi situasi lingkungan
baik internal maupun eksternal.
PT Pertamina, lanjutnya, memiliki sistem dan mekanisme internal untuk menjalankan perusahaan secara berkelanjutan dan baik.
"Kami juga memberikan apresiasi setinggi-tinggi kepada Dwi Soetjipto
dan Ahmad Bambang yang sudah memberikan sumbangsih dan kontribusi nyata
bagi Pertamina," ujar Abeng.
Andayani menambahkan, manajemen berkomitmen terus fokus mencapai target perusahaan yang ditetapkan pemegang saham.
Efisiensi di segala lini, peningkatan kinerja operasi yang memperhatikan aspek health, safety, security, and environment
(HSSE), memastikan realisasi investasi tepat waktu dan sasaran, serta
menyiapkan sumber daya manusia yang andal, menjadi amanat pemegang saham
yang harus direalisasikan pada 2017.
"Pertamina akan fokus dan siap merealisasikan amanat pemegang saham,
karena Pertamina merupakan BUMN strategis yang harus dijaga dan dukung
bersama menjadi BUMN yang kuat dan bersaing di level global," kata
perempuan karir itu.
Pada 2017, Pertamina menargetkan produksi migas 669.000 barel setara
minyak per hari, yang terdiri dari minyak 333.000 barel per hari dan
gas 2,08 miliar kaki kubik per hari (BSCFD), serta kapasitas panas bumi
mencapai 617 MW.
PT Pertamina juga menargetkan yield valuable product kilang menjadi 79 persen pada 2017.
Sebanyak tiga proyek kilang akan mulai peletakan batu pertama pada
2017 yakni modifikasi Kilang Balikpapan dan Cilacap, serta satu kilang
baru di Tuban.
PT Pertamina juga bertekad mempertahankan volume penjualan BBM retail nonsubsidi di atas 45 juta kiloliter dalam setahun.
Pada 2017, PT Pertamina menargetkan penjualan gas 1.179.000 BBTU dan
menyelesaikan pipa transmisi gas akses terbuka ruas Gresik-Semarang 271
km.
Untuk belanja modal, PT Pertamina menyiapkan 6,67 miliar dolar
Amerika Serikat dengan target laba bersih sekitar tiga miliar dolar AS
pada 2017.
Direktur utama PT Pertamina diganti Tanri Abeng nilai itu biasa
Jumat, 3 Februari 2017 17:31 WIB