Gorontalo0 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo membentuk desa siaga tuberkulosis (TBC) yang dimulai dari Pemerintah Desa Tualango, kabupaten setempat.
Embrio pembentukan desa siaga TBC itu dikemas dalam kegiatan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan primer yang digelar di aula Kantor Desa Tualango, Kecamatan Tilango, dihadiri sejumlah pemangku kepentingan, khususnya tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya, Dolvi Sumarauw di Gorontalo, Minggu, mengatakan pelaksanaan pos pelayanan terpadu (Posyandu) memprioritaskan enam standar pelayanan minimal (SPM) yang dapat segera diterapkan di Desa Tualango.
Mengingat desa ini telah melakukan penguatan pelaksanaan integrasi layanan primer, sehingga diharapkan segera terbentuk Desa Siaga TBC.
Dolvi mengatakan pembentukan Desa Siaga TBC bertujuan untuk mencegah sekaligus meminimalisasi kasus TBC di masyarakat.
Menurutnya, sebuah desa dapat dikategorikan sebagai Desa Siaga TBC apabila memenuhi beberapa indikator, antara lain adanya keterlibatan pemerintah desa, keberadaan kader TBC aktif.
Selain itu, pelaksanaan edukasi dan sosialisasi berkelanjutan, tersedianya sistem rujukan dan pelaporan, adanya dukungan sosial bagi pasien, serta terjalinnya kolaborasi lintas sektor.
"Saya berharap kader TBC yang terbentuk hasil penguatan kelembagaan ini dapat membantu petugas kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mendukung penemuan kasus dan pendampingan pasien TBC selama menjalani pengobatan," kata Dolvi.
Tim dari Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo memberikan dukungan penuh sebagai upaya memperkuat peran kader dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat di tingkat desa, sehingga desa siaga TBC terbentuk.
Desa ini diharapkan dapat mendorong terbentuknya desa siaga TBC lainnya di seluruh Wilayah Provinsi Gorontalo.
