Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menggelar pertemuan untuk membahas strategi menghadaoi pengurangan cabang olahraga di SEA Games Thailand 2025.
"Dari 87 emas (yang diperebutkan) berkurang menjadi 41 emas, jadi (kalau maksimal) kita mungkin ranking lima atau enam di SEA Games," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir kepada media seusai pertemuan dengan KOI di Jakarta, Senin.
Pihak Thailand telah mengurangi puluhan cabang olahraga dan memasukkan cabang olahraga yang menjadi unggulan tuan rumah.
Menpora mengatakan bahwa pengurangan cabang olahraga itu akan berdampak pada ranking Indonesia di SEA Games.
Jika pada SEA Games sebelumnya yang mempertandingkan 87 cabang olahraga, kata dia, Indonesia bisa meraih ranking tiga maka pada SEA Games 2025 akan menurun.
"(cabang olahraga yang) Dikurangi jadi 41, ya (Indonesia) bisa ranking enam," katanya.
Menyikapi pengurangan cabang olahraga itu, Menpora didampingi Wakil Menteri Taufik Hidayat bersama Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari beserta tim review pun membahas langkah-langkah ke depan bersama para pengurus cabang olahraga terkait potensi tambahan medali emas.
Di sisi lain, sebagian anggaran untuk mendukung persiapan SEA Games juga masih terkunci sehingga Menpora telah meminta waktu bertemu dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk membahas terkait anggaran.
"Karena persiapan SEA Games ini tinggal dua bulan, saya ingin minta agar ada keleluasaan. Jangan sampai prestasi kita (di SEA Games) menurun drastis, yang sekarang ini rata-rata ranking tiga," katanya.
Menpora menjelaskan, Presiden Prabowo Subianto juga telah menyampaikan bahwa olahraga merupakan duta bangsa di mana Indonesia harus bisa menampilkan kedigdayaan.
Oleh sebab itu, pihaknya tengah berkonsolidasi agar dukungan anggaran bisa maksimal untuk mengejar target prestasi di SEA Games mendatang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menpora-KOI bahas strategi hadapi pengurangan cabor SEA Games
