Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health
Organization, WHO) meminta negara-negara yang mengikuti penyelenggaraan
haji di Arab Saudi untuk melaporkan kondisi kesehatan dan berbagi
informasi yang terjadi di negaranya.
Dalam siaran pers
Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Rabu, perwakilan WHO
Regional Office for Eastern Mediterranean Mamunur Rahman Malik
mengatakan Kerajaan Arab Saudi sudah menyusun kebijakan persyaratan
kesehatan sesuai bukti yang ada.
Pemerintah Arab Saudi sudah
mengeluarkan rekomendasi penanganan kesehatan untuk mengurangi infeksi
menular selama kegiatan perkumpulan massa yakni haji.
Pemerintah
Arab mengimbau jamaah nantinya menggunakan masker atau sapu tangan saat
berada di keramaian dan saat bersin atau batuk, tidak menyentuh mata,
hidung atau mulut dengan tangan apabila belum dicuci dengan air, menyapa
orang lain hanya dengan berjabat tangan (hindari kontak langsung), dan
gunakan vaksin untuk menjaga kondisi tubuh.
"Pemerintah Arab Saudi pasti melakukan pemindaian di setiap titik masuk
bersama WHO sebagai penilai untuk meminimalkan potensi risiko
peningkatan penyakit yang dapat terjadi," kata Mamunur.
Pemerintah
Arab Saudi, lanjut dia, terus melihat kondisi daerah-daerah yang
menjadi pusat kegiatan perkumpulan massa, apa yang sudah ada dan apa
yang belum ada, untuk dapat ditingkatkan sarana dan prasarananya.
"Semua ini dilakukan agar kita memiliki kesehatan yang baik kedepannya", tegas dia.
Perhatian
khusus juga diberikan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Kesehatan dengan mengedepankan kebijakan kesehatan masyarakat melalui
upaya promotif preventif untuk mendukung penanggulangan faktor risiko
pesakitan.
Pemerintah Indonesia juga melakukan peningkatan
fasilitas kesehatan untuk jamaah haji dan melakukan pelatihan simulasi
tentang regulasi keadaan darurat serta integrasi antar lembaga untuk
menunjang penurunan resiko yang tidak diinginkan.
Jelang musim haji, WHO minta negara-negara laporkan kondisi kesehatan
Rabu, 22 Februari 2017 16:52 WIB