Bandung (ANTARA) - Satuan tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137 dan Masyrakat Beresiko Terdampak (Satgas Cs-137) menemukan paparan zat radioaktif pada kontainer cengkeh relatif kecil.
Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Cs-137 Bara Krishna Hasibuan mengatakan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) telah melakukan pemeriksaan terhadap kontainer berisi cengkeh terduga terkontaminasi Cs-137 milik PT NJS di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
"Tidak ditemukan kontaminasi paparan Cs-137 pada bagian luar kontainer suspect. Ditemukan kontaminasi paparan Cs-137 pada bagian dalam kontainer suspect dengan hasil pengukuran yang relatif kecil," ujar Bara dalam keterangan tertulis yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Bara mengatakan satu kontainer yang dinyatakan suspect terkontaminasi Cs-137 oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (USFDA) telah tiba di Terminal Peti Kemas Tanjung Perak Surabaya pada Sabtu (1/11), pada pukul 22.00 WIB.
Satgas Cs-137 berkoordinasi dengan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya telah melakukan penanganan dengan menutup kawasan pelabuhan.
Selanjutnya, dilakukan pengukuran pada seluruh produk cengkeh yang ada di dalam kontainer suspect, di mana ditemukan kontaminasi Cs-137 pada beberapa bagian produk cengkeh.
Satgas juga melakukan pemilahan antara produk yang terkontaminasi dan yang bersih, selanjutnya produk cengkeh yang terkontaminasi dipisahkan ke kontainer baru di PT NJS.
Sebagai tindak lanjut dari upaya penanganan, ia mengatakan produk yang diketahui terdeteksi Cs-137 akan dilokalisir (disegel) untuk selanjutnya dilakukan langkah dekontaminasi dan dimusnahkan.
"Sesuai dengan prosedur keamanan pangan, produk yang terkontaminasi Cs-137 akan disegel dan selanjutnya dilakukan pemusnahan oleh BRIN," katanya, menjelaskan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satgas Cs-137: Paparan radioaktif pada kontainer cengkeh relatif kecil
