Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menargetkan pencapaian optimal dalam dua turnamen BWF World Tour Super 500 yakni Kumamoto Masters Japan 2025 di Jepang pada 11–16 November serta Australia Open 2025 di Sydney pada 18–23 November.
“Dua turnamen ini tentunya mempunyai dua target yang berbeda,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Eng Hian dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Eng Hian menambahkan dua turnamen ini menjadi momentum penting bagi para atlet pelatnas untuk mengumpulkan poin peringkat BWF sekaligus mengukur kesiapan mereka bersaing di level elite.
PBSI menurunkan kombinasi atlet senior dan muda demi menjaga kesinambungan regenerasi. Atlet muda yang tengah menunjukkan progres positif juga diberi kesempatan tampil untuk menambah jam terbang.
PBSI menurunkan lima wakil di Kumamoto Masters 2025. Dari sektor tunggal putra ada Alwi Farhan dan Moh. Zaki Ubaidillah yang pada Selasa ini memastikan tiket babak utama.
Selain itu ada juga tunggal putri melalui Gregoria Mariska Tunjung dan Ni Kadek Dhinda A. Pratiwi, serta ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
“Untuk Kumamoto Masters saya menginginkan Alwi , Ubed, dan Dhinda bisa memperlihatkan performa terbaik mereka dan mengalahkan pemain unggulan. Sementara Grego dan Apri/Fadia saya berharap bisa comeback seperti sebelumnya,” kata Eng Hian.
Ia menambahkan fokus utama PBSI pada dua turnamen ini adalah melihat respons para pemain dalam menghadapi tekanan dan menjaga konsistensi permainan.
Pengumpulan poin menuju akhir musim juga dinilai sangat krusial dalam perebutan posisi menuju World Tour Finals.
“Semoga mereka tampil all out dan mengumpulkan poin BWF sebanyak mungkin,” ujarnya.
PBSI menyebut peluang Indonesia tetap terbuka di seluruh sektor, terutama dari pemain yang menunjukkan peningkatan performa dalam beberapa turnamen terakhir.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBSI targetkan poin maksimal di Kumamoto Masters dan Australia Open
