Bekasi (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan tidak mempersoalkan jika target pendistribusian 288.000 ribu unit interactive flat panel (IFP) atau smartboard di seluruh sekolah Indonesia mundur dari jadwal yang ditetapkan, yakni pada 17 Desember 2025.
Menurutnya, hal ini sangat wajar mengingat sejumlah sekolah di beberapa wilayah Indonesia memerlukan waktu yang lebih lama untuk pengiriman dan instalasi perangkat.
"Selalu saya pesankan, jangan dipaksa. Kalau memang mundur-mundur, 1,2.3 minggu, jangan jadi masalah. Karena saya tahu banyak daerah itu sangat sulit. Tadi sepintas kita lihat di video, ada yang pakai perahu, ada yang pakai motor sampai ke desa-desa," ujar Prabowo saat peluncuran Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin.
Prabowo menyampaikan penyediaan smartboard bagi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia merupakan upaya pemerintah untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Anak-anak Indonesia wajib mendapat pendidikan yang layak dan berkualitas sehingga tidak akan kalah dengan negara lain.
Oleh karena itu, Prabowo bertekad untuk memperbaiki masalah pendidikan di Indonesia, mulai dari mutu, kualitas, hingga sarana.
"Kita tidak main-main, masalah pendidikan adalah investasi masa depan bangsa," tegasnya.
Penyediaan interactive flat panel (IFP) atau smartboard di sekolah-sekolah, sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 tentang revitalisasi satuan pendidikan, pembangunan sekolah unggul, hingga percepatan digitalisasi pembelajaran.
Smartboard tersebut menampilkan virtual pembelajaran jarak jauh, dengan menghadirkan seorang guru yang dapat berinteraksi secara langsung dengan siswanya untuk membimbing proses belajar.
Pemerintah menargetkan agar setiap kelas nantinya memiliki smartboard sebagai fasilitas standar. Tahun ini, sekitar 288.000 unit IFP dijadwalkan dikirimkan ke 330 ribu sekolah di seluruh daerah di Indonesia.
Proses pengiriman perangkat dilaporkan telah mencapai 215.572 unit, dengan 172.550 di antaranya sudah tiba di sekolah dan 43.022 lainnya masih dalam perjalanan. Pemerintah menargetkan seluruh perangkat tersebut dapat sepenuhnya tiba di sekolah-sekolah penerima pada Desember 2025.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo maklumi penyediaan smartboard mundur dari target
