Washington (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada Senin (24/11) bahwa elemen-elemen “sensitif” dari kemungkinan kesepakatan damai untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina akan dibahas dalam percakapan langsung dengan Presiden AS Donald Trump.
“Hari ini delegasi kami kembali dari Jenewa setelah perundingan dengan pihak Amerika dan mitra Eropa. Sekarang, daftar langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri perang bisa menjadi lebih dapat dilakukan,” kata Zelenskyy dalam pesan video di platform X.
“Sejauh ini, setelah Jenewa, jumlah poinnya berkurang — tidak lagi 28 — dan banyak elemen yang tepat telah diperhitungkan dalam kerangka ini,” lanjutnya.
Zelenskyy mengatakan masih ada pekerjaan yang harus dilakukan bersama untuk memfinalisasi dokumen itu.
“Tim kami telah melaporkan rancangan langkah-langkah baru, dan ini memang pendekatan yang tepat — saya akan membahas isu-isu sensitif itu dengan Presiden Trump,” tambahnya.
Lebih lanjut, Zelenskyy menekankan bahwa “kerja konstruktif” dengan para mitra sangat penting bagi Ukraina.
“Kita harus menyadari bahwa Rusia tidak akan mengurangi tekanannya terhadap Ukraina. Dalam beberapa hari dan minggu ini, sangat penting untuk menanggapi peringatan serangan udara dan ancaman serangan serupa dengan sangat serius. Kita memahami dengan jelas dengan siapa kita berhadapan,” katanya dalam unggahan terpisah.
Presiden itu mengatakan ada upaya untuk mengakhiri perang, dan memperingatkan bahwa “tidak boleh ada rudal, tidak boleh ada serangan besar-besaran terhadap Ukraina dan rakyat kami.”
“Hal ini memang dapat dipastikan oleh mereka yang benar-benar kuat di dunia. Dan banyak bergantung pada Amerika. Rusia memulai perang ini, dan Rusia pula yang harus mengakhirinya. Kami menciptakan kondisi yang diperlukan untuk itu melalui dialog dengan para mitra,” tambah Zelenskyy.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Zelenskyy sebut akan bahas isu sensitif dalam rencana perdamaian Trump
