Jakarta (ANTARA) - PBNU meluncurkan Program Satu Juta Keluarga NU Peduli Bencana, sebuah inisiatif nasional yang mengajak keluarga-keluarga NU berpartisipasi dalam penggalangan dana membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Kami ingin menggerakkan warga Nahdlatul Ulama secara lebih luas dalam skala nasional. Pertama-tama karena kita memang membutuhkan mobilisasi sumber daya yang lebih besar, mengingat skala bencana yang sedemikian berat,” ujar Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Selasa.
Gus Yahya menyatakan sejak awal organisasi telah memobilisasi kekuatan untuk membantu penanganan dampak bencana alam yang melanda tiga provinsi. Upaya ini dilakukan setelah koordinasi intensif sejak hari-hari pertama bencana terjadi.
Menurutnya, PBNU mengoordinasikan langkah penanganan tidak hanya pada titik-titik bencana, tetapi juga wilayah sekitarnya.
“Koordinasi pertama diikuti oleh tiga pengurus wilayah, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, serta 34 pengurus cabang NU se-Sumatera,” ujarnya.
Ia menyebut PBNU memiliki modal kuat berupa satu juta lebih keluarga yang terdaftar dalam Gerakan Keluarga Maslahat NU yang telah dirintis sejak 2022. Data tersebut diharapkan menjadi basis awal mobilisasi nasional.
PBNU juga memiliki perwakilan yakni 38 PWNU, 548 PCNU, hingga 61.000 ranting di seluruh Indonesia yang terhubung dalam sistem koordinasi pusat.
Di samping itu, NU juga akan menggerakkan sekolah yang ada di bawah kewenangannya seperti Ma’arif untuk melakukan penggalangan dana. Penggalangan dana dilakukan melalui platform filantropi.nu.or.id, yang dapat digunakan masyarakat untuk menyalurkan bantuan secara langsung.
“Dengan konstruksi organisasi yang ada sekarang, kesulitan kita jauh lebih sedikit dibanding masa lalu untuk menjangkau basis hingga tingkat ranting. Mudah-mudahan gerakan ini bisa kita eksekusi dengan melibatkan partisipasi luas dari warga NU di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Menurut dia, laporan terbaru dari LAZISNU dan Banom PBNU lainnya menunjukkan kontribusi NU dalam penanggulangan bencana sudah berjalan dengan baik. Namun, melihat skala kerusakan dan jumlah korban, PBNU menilai diperlukan mobilisasi sumber daya yang jauh lebih besar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBNU luncurkan gerakan bantu korban banjir di Sumatera
