Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memastikan 37 bandara yang dikelola siap menyambut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 melalui kesiapan operasional terpadu, fasilitas, personel, serta dukungan teknologi demi kelancaran dan kenyamanan penumpang.
"Kami memastikan kesiapan 37 bandara dalam melayani masyarakat pada periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026," kata Pejabat Pengganti Sementara (PGS) Corporate Secretary Group Head InJourney Airports Arie Ahsanurrohim dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Dia menyampaikan persiapan mencakup operasional terpadu, kesiapan fasilitas, pengerahan personel, hingga dukungan sistem teknologi informasi.
"Kami tengah melakukan persiapan untuk mengoperasikan posko terpadu di kantor pusat InJourney Airports, serta di enam kantor regional dan 37 bandara selama 18 hari yang direncanakan mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026," kata Arie.
Ia menuturkan pihaknya akan terus memastikan kelancaran operasional dan pelayanan bandara selama periode Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, termasuk saat puncak arus keberangkatan penumpang pesawat udara yang diperkirakan pada 20 - 21 Desember 2025, sedangkan arus balik Natal dan Tahun Baru diperkirakan terjadi pada tanggal 3-4 Januari 2026.
Ia mengakui, salah satu keluhan yang kerap muncul dari pengguna jasa adalah antrean panjang dan kemacetan, terutama di bandara-bandara besar. Namun, sejumlah perbaikan manajemen telah dilakukan, khususnya di Bandara Soekarno-Hatta.
Program penataan akses dan pengelolaan terminal, termasuk pengalihan operasional penerbangan tertentu, dinilai telah memberikan dampak signifikan dalam mengurangi kepadatan, terutama di area sebelum drop zone.
Selain itu, peningkatan kapasitas sisi darat juga terus dilakukan di beberapa bandara utama. Salah satu yang paling menonjol adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dengan perluasan fasilitas sisi darat yang meningkatkan kapasitas layanan dari sekitar 24 juta menjadi 32 juta penumpang per tahun.
"Langkah ini diharapkan mampu mengantisipasi lonjakan penumpang, terutama pada musim liburan," ujarnya.
Arie juga menyoroti pentingnya pengelolaan operasional bandara dalam menghadapi potensi gangguan cuaca dan risiko keterlambatan penerbangan.
InJourney Airports berkomitmen untuk mengoperasikan bandara secara fleksibel hingga 24 jam selama periode Nat dan Tahun Baru, khususnya pada 22 Desember hingga 10 Januari, menyesuaikan dengan kebutuhan maskapai dan pergerakan penumpang.
"Bandara pada prinsipnya siap beroperasi 24 jam. Ini penting agar jika terjadi delay, pesawat tetap bisa mendarat dan tidak menumpuk di udara maupun di bandara lain akibat bandara tujuan tutup," jelasnya.
Dari sisi sumber daya manusia, InJourney Airports menyiapkan hampir 16 ribu personel internal yang didukung ribuan personel eksternal di seluruh Indonesia. Penambahan personel layanan pelanggan juga dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya interaksi dengan penumpang, khususnya saat terjadi keterlambatan atau kondisi operasional tidak normal.
Arie menegaskan dalam situasi delay, hal paling krusial bagi penumpang adalah kepastian informasi. Oleh karena itu, pengelola bandara bersama maskapai berkomitmen menjaga komunikasi yang terbuka dan transparan agar dapat menurunkan tingkat ketegangan dan mencegah eskalasi keluhan.
"Kepastian informasi itu jauh lebih penting bagi penumpang. Dengan komunikasi yang baik, kami berharap pelayanan tetap terjaga dan pengalaman penumpang selama libur Natal dan Tahun Baru tetap nyaman," kata Arie.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: InJourney Airports pastikan 37 bandara siap sambut Natal-Tahun Baru
