Istanbul (ANTARA) - Pasukan Sementara PBB untuk Abyei (UNISFA) pada Kamis mengumumkan evakuasi pangkalan logistiknya di Kadugli di negara bagian Kordofan Selatan, Sudan, menyusul serangan mematikan yang menargetkan para anggotanya.
UNISFA mengatakan bahwa keputusan untuk menarik pasukan penjaga perdamaiannya diambil setelah “penilaian ekstensif terhadap situasi keamanan yang berlaku di Kadugli, yang telah melumpuhkan kemampuan PBB untuk berfungsi di daerah tersebut.”
“Kami akan mempertimbangkan lagi dimulainya kembali aktivitas kami di Kadugli ketika situasi memungkinkan,” tambahnya.
Misi PBB itu menegaskan kembali komitmennya untuk melaksanakan mandatnya di daerah tersebut, dan mencatat bahwa mereka memantau perkembangan di lapangan dengan cermat.
Pada 13 Desember, enam pasukan penjaga perdamaian Bangladesh tewas dan delapan lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak oleh Pasukan Pendukung Cepat (RSF) paramiliter terhadap markas misi PBB di Kadugli.
UNISFA dikerahkan pada 2011 setelah ketegangan meningkat di wilayah kaya minyak antara Sudan dan negara tetangganya, Sudan Selatan.
Wilayah Kadugli telah dikepung oleh RSF dan sekutunya Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N) sejak bulan-bulan awal perang dan telah berulang kali menjadi sasaran serangan artileri dan pesawat tak berawak, menurut organisasi hak asasi manusia.
Konflik antara tentara Sudan dan RSF, yang dimulai pada April 2023, telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan jutaan lainnya mengungsi.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Misi PBB di Sudan tarik pasukan seusai serangan mematikan
