Gorontalo (ANTARA) - Program donasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diluncurkan oleh PT.Hasjrat Abadi Divisi Yamaha, dinilai telah mewujudkan impian pelajar kejuruan di Gorontalo.
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Model Gorontalo Suleman Mayang di Kabupaten Bone Bolango, Jumat mengatakan program tersebut menjadi bukti nyata kehadiran industri dalam mendukung dunia pendidikan.
"Dalam program ini, PT. Hasjrat Abadi Divisi Yamaha Gorontalo memberikan bantuan mesin serbaguna untuk keperluan berbagai kebutuhan di sekolah, salah satunya untuk praktik para siswa," kata Suleman.
Kehadiran bahan praktik itu tentu menjadi impian yang telah lama dinanti oleh sekolah, dimana selama ini para siswa jurusan mesin hanya bisa belajar teori pada mata pelajaran teknik mesin.
Dengan adanya bantuan mesin Yamaha dari PT. Hasjrat Abadi Gorontalo, para siswa dapat langsung mempraktikkan ilmu pengetahuan yang didapatkan.
Hal itu juga dapat bermanfaat untuk masa depan para siswa jurusan teknik mesin, dimana setelah lulus dari sekolah itu, mereka telah memiliki pengalaman yang didukung oleh sertifikasi sesuai standar kebutuhan industri.
"Saya mewakili SMK Negeri Model Gorontalo sangat mengapresiasi program yang diadakan oleh PT. Hasjrat Abadi Divisi Yamaha Gorontalo, dan berharap kedepannya kerja sama ini berkelanjutan dan dapat ditingkatkan," kata dia.
Sementara itu Kepala Divisi Yamaha Gorontalo Marten mengatakan program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa di sekolah-sekolah kejuruan di Provinsi Gorontalo.
Tentu program tersebut menjadi kontribusi dunia industri otomotif yang diharapkan efektif dalam memberikan sarana belajar kepada putra putti masa depan bangsa.
Kehadiran industri otomotif di Indonesia khususnya di Gorontalo juga harus mengambil bagian untuk mendukung pertumbuhan, peningkatan, hingga pengembangan kualitas pendidikan.
"Kami selalu berkomitmen dalam memberikan kontribusi positif untuk membangun generasi muda yang berkualitas dan berdayasaing. Semoga program ini bisa membantu menyiapkan para siswa untuk terjun ke dunia industri setelah mereka selesai bersekolah," imbuhnya.*
