Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko
Bidang Kemaritiman Ridwan Djamaluddin memastikan kemajuan proses
pembangunan bandara Kulon Progo,Yogyakarta, berjalan baik.
"Bandara Kulon Progo ini baru diluncurkan beberapa bangunannya tepat
dua bulan yang lalu, yakni pada 21 Februari 2017. Ketika itu Bapak
Presiden hadir meletakkan batu pertama, memulai pembangunan dari hari ke
hari, dan sekarang proses-proses administrasi sudah hampir selesai,"
katanya dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.
Ridwan mengatakan sejumlah kendala seperti pembebasan lahan,
konstruksi, dan lainnya bukanlah hal yang besar. Ia menilai ada kemajuan
dan masalah akan dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
"Kemenko Maritim secara formal bertugas untuk mengkoordinasikan
dengan kementerian dan lembaga terkait, misalnya seperti Kementerian
Perhubungan, bahkan juga dengan infrastruktur pendukung seperti
kelistrikan dan lain-lain. Saya kira semuanya kita laksanakan,"
jelasnya.
Asisten Deputi Infrastruktur, Konektivitas dan Sistem Logistik
Kemenko Kemaritiman Rusli Rahim menjelaskan kegiatan koordinasi
percepatan pembangunan bandara antara lain pengadaan lahan, perencanaan
dan konstruksi (desain rinci, pemagaran batas lahan, "airside, terminal,
menara, gedung penunjang dan infrastruktur pendukung).
Berikutnya adalah terkait pengamanan dan prosedur penerbangan (adanya
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), aksesibilitas (kereta api
bandara dan akses jalan atau tol), mitigasi bencana, serta pemindahan
jalan yang memotong lahan bandara (Jalan Daendels).
"Keberadaan SUTET di dalam kawasan keselamatan operasi lenerbangan
Bandara Kulon Progo, masih dimungkinkan dengan memasang tanda atau lampu
sesuai ketentuan yang ada, serta adanya pengaturan prosedur navigasi
penerbangan di bandara. Terkait SUTET yang berada di areal masuk
bandara, akan diberikan pengamanan sebaik mungkin untuk melindungi
aktivitas yang ada di bawahnya," katanya.
Sementara terkait trase jalur kereta api bandara akan segera ditetapkan.
Sedangkan terkait pembebasan lahan akan dibahas dan diputuskan dalam rapat internal Kementerian Perhubungan.
Ada pun terkait potensi dampak bencana tsunami terhadap Bandara
Kulon Progo, hasil kajian menyimpulkan bahwa kejadian tsunami dapat
menyebabkan ketinggian air hingga ke pinggir pantai dekat bandara
meningkat.
"Pihak BMKG masih melakukan kajian lebih lanjut dan akan
menyampaikan hasilnya kepada pihak-pihak berkepentingan, agar dapat
mempersiapkan mitigasi yang dibutuhkan apabila terjadi tsunami,"
katanya.
Selanjutnya, terkait Jalan Daendels, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat akan berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura I untuk
penyelesaian masalah.
Presiden Joko Widodo telah memberi arahan kepada Menteri Perhubungan
Budi Karya Sumadi dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan
Hamengku Buwono X agar Bandara Kulon Progo dapat digunakan pada April
2019.
Target itu termasuk penyelesaian jalan tol yang menghubungkan bandara dengan kawasan wisata seperti Borobudur.
Kemenko Maritim pastikan pembangunan bandara Kulon Progo berjalan baik
Sabtu, 22 April 2017 19:53 WIB