Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusi
meyakini penenggelaman kapal pencuri ikan yang disetujui oleh Kementrian
Kelautan dan Perikanan (KKP) tidak akan menyurutkan berbagai pihak yang
berminat untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan dalam
negeri.
"Mosok penenggelaman kapal membuat investor tidak nyaman. Kalian
(para investor) mau berinvestasi apa mau nyolong," seloroh Susi dalam
acara halal bi halal di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta,
Senin.
Menurut Susi, banyak pihak yang tidak menginginkan dilakukannya penenggelaman kapal pencuri ikan karena hal itu menimbulkan deferrent effect atau efek jera.
Susi menegaskan, pihaknya memiliki standar operasi dan aturan yang
jelas sehingga tidak mungkin setiap kapal yang lewat akan
ditenggelamkan.
Sebelumnya, Sekjen KKP Rifky Effendi Hardijanto menyatakan, kapal
ikan eks-asing atau kapal buatan asing yang sempat beroperasi di
perairan Indonesia selayaknya harus dicabut keterdaftarannya terlebih
dahulu sebelum bisa kembali ke negara asalnya.
"Kapal ikan eks-asing harusnya dilakukan deregistrasi dulu baru bisa
berlayar kembali ke negaranya," kata Rifky di Jakarta, Selasa (23/5).
Rifky memaparkan hal tersebut terkait dengan lima kapal ikan asing
dari Filipina yang disergap KKP, 17 Mei 2017, karena ingin pergi dari
Sulawesi Utara kembali ke negaranya tanpa melakukan deregistrasi.
Kapal KKP, menurut dia, berhasil mengamankan lima kapal tersebut
bersama-sama dengan anak buah kapalnya sehingga mereka juga harus
menyelesaikan dahulu prosedur yang semestinya.
Setelah melakukan deregistrasi, lanjutnya, kapal ikan asing akan
diterbitkan LSO atau izin berlayar untuk sekali jalan saja ke negara
asalnya masing-masing.
Sebagaimana diwartakan, anggota Komisi IV DPR Rahmad Handoyo
menginginkan berbagai pihak terkait dapat membangkitkan investasi dalam
negeri khusus untuk di sektor perikanan tangkap untuk memberdayakan
luasnya potensi perairan nasional.
"Bangkitkan industri perikanan nasional. Untuk itu, harus diberikan
karpet merah investasi dalam negeri di sektor perikanan tangkap," kata
Rahmad Handoyo.
Menurut dia, laut Indonesia itu ibarat harta karun yang tinggal
digunakan untuk kemakmuran rakyat dan pembangunan yang berkesinambungan.
Politisi PDIP itu menegaskan bahwa laut Indonesia bukanlah untuk
pelaku pencurian ikan, apalagi mereka yang merupakan tangan-tangan
asing.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agar semua pihak
menindaklanjuti peringkat layak investasi yang telah diperoleh Indonesia
dari berbagai lembaga pemeringkat internasional.
"Saya minta ada tindak lanjut sehingga efek positif tidak hanya di
portofolio atau pasar saham tapi juga di sektor riil untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi kita," kata Presiden Jokowi ketika membuka rapat
kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (29/5).
Presiden menyebutkan kepercayaan dunia internasional menunjukkan
kemampuan Indonesia dalam mengelola ekonomi dari sisi fiskal dan
moneter, serta membuktikan keberhasilan Indonesia dalam membenahi aspek
tata kelola keuangan yang semakin baik.
Menteri Susi yakin penenggelaman kapal tak surutkan minat investasi
Senin, 10 Juli 2017 23:22 WIB