Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Rektor
Universitas Islam Negeri (UIN) Palu Profesor Dr Zainal Abidin membahas
kehidupan bermasyarakat di Sulawesi Tengah setelah 15 tahun Perjanjian
Malino I ditandatangani pada 2002.
"Ya, tadi pertemuan silaturahim antara kami dengan Bapak Wapres
dalam rangka menjelaskan dan menginformasikan soal perkembangan umat
Islam di Sulawesi Tengah pasca-Malino I dan bagaimana kehidupan beragama
di Sulawesi Tengah. Prinsipnya kita lakukan berjalan dengan baik dan
lancar, dengan antarumat beragama juga berjalan dengan baik, tentu perlu
penguatan-penguatan lain," kata Zainal Abidin di Kantor Wapres,
Jakarta, Senin.
Dalam pertemuan tersebut, Zainal menyampaikan bahwa Wapres RI
memberikan arahan-arahan untuk mempertahankan keharmonisan kehidupan di
Sulawesi Tengah, antara lain melalui pendidikan agama yang benar.
"Memberikan pendidikan yang baik kepada generasi muda agar
pemahaman agamanya lebih baik sehingga tidak terjadi lagi pemahaman yang
sepotong-sepotong terhadap nilai-nilai keagamaan yang menyebabkan
terjadinya kegaduhan karena ada orang yang memahami agama yang tidak
penuh, yang tidak bisa menerima perbedaan-perbedaan, lalu mengambil
keputusan bahwa pahamnya yang paling benar, sementara orang lain salah,"
kata dia.
Zainal kemudian menjelaskan visi pendidikan tinggi UIN Palu yang
mengajarkan Islam klasik, yakni menekankan toleransi untuk memahami
berbagai perbedaan.
"Kenapa Islam klasik? Karena Islam klasik inilah yang mengajarkan
banyak perbedaan pemahaman, tetapi kita bisa bersatu, kita bisa
toleran," tuturnya.
Perjanjian Malino I ditandatangani pada 12 Februari 2002 untuk
mengakhiri konflik Poso yang melibatkan kelompok antarumat beragama di
Sulawesi Tengah.
Wapres Jusuf Kalla yang saat itu menjabat menteri Koordinator
Kesejahteraan Rakyat menjadi mediator dalam menyelesaikan konflik
tersebut.
Wapres dan Rektor UIN Palu bahas 15 tahun pasca-Perjanjian Malino
Senin, 31 Juli 2017 17:03 WIB