Bandung (ANTARA GORONTALO) - Senjata khas Jawa Barat Kujang dan hewan endemik Jawa Barat Surili menjadi logo dan maskot Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX yang akan dilaksanakan di Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2016, pengumuman logo dan maskot PON XIX tersebut dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Aula Barat Gedung Sate, Sabtu.
Ketua Pelaksana Sayembara Logo dan Maskot PON Jawa Barat Warli Haryana mengatakan alasan dipilihnya Kujang sebagai logo PON XIX karena secara langsung senjata khas Jawa Barat itu mewakili pusaka daerah Jabar.
"Kujang itu pusaka Jawa Barat dan hal tersebut menjadi salah satu acuannya. Kemudian logo Kujang juga sesuai dengan visi dan misi dari Provinsi Jawa Barat," kata Warli.
Sementara itu, alasan pihaknya memilih primata yang sejak tahun 1974 dilindungi oleh IUCN (The International Union for Conservation of Nature) ialah karena hewan tersebut merupakan hewan asli Jawa Barat.
"Selain karena hewan langka, bintang tersebut ternyata hewan asli Jawa Barat, selama ini banyak yang tidak mengetahuinya," kata dia.
Menurut dia, Logo PON XIX merupakan karya seorang mahasiswi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogjakarta bernama Humrotin sedangkan Maskot PON XIX adalah karya seorang karyawan asal Kota Bandung bernama Toni Suhendar.
"Kedua pemenang tersebut berhak mendapatkan hadiah uang tunai. Dan rencana malam ini kami akan meluncurkan Logo serta Maskot PON XIX di Gymnasium UPI Bandung," katanya.
Pemenangan lomba desain Logo PON XIX Humrotin mengatakan dirinya baru tahu bahwa Kujang merupakan senjata khas dari Provinsi Jabar setelah mencari tahu di internet.
"Setelah itu, saya buat ambil data visual dan verbal yang bisa mewakili Jawa Barat dan PON yakni Kujang ini. Identitasnya saya munculkan lewat Kujang," kata Humrotin.
Pemenang lomba desain Maskot PON XIX Tono Suhendar berharap dengan ditampilkan hewan Surili sebagai maskot PON XIX bisa lebih mengenalkan hewan tersebut kepada masyarakat.
"Surili ini hewan hampir punah. Sangat cocok kalau ambil itu senagai ikon Jabar yang harus diperkenalkan dan diketahui melalui PON," kata Toni.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjamin bahwa pemenangan Logo dan Maskot PON XIX benar-benar berdasarkan subjektivitas dewan juri yang melibatkan beberapa unsur seperti Disorda Jabar, Disbupar Jabar, pakar seni rupa, budayawan, KONI Jabar dan pakar media.
"Maskot dan Logonya sudah sangat mempresentasikan Jawa Barat. Khusus untuk Maskot PON XIX, saya yakin ini bisa juga menjadi ajang kampanye untuk melindungi keberadaan hewan Surili ini agar tetap lestari," kata Heryawan.