Gorontalo, (Antara) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Seksi Wilayah II Gorontalo, menerima ular jenis "kobra", yang ditemukan warga di kawasan konservasi cagar alam panua Desa Maleo, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Ular kobra yang masih tergolong satwa dilindungi tersebut diserahkan ke pihak BKSDA saat mereka melintas.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Gorontalo, Syamsudin Hadju menjelaskan karena ditakutkan akan kembali terlepas dan mengganggu warga desa, akhirnya ular dengan jenis paling berbisa tersebut diserahkan warga ke BKSDA Gorontalo.
"Setelah penemuan ular itu, masyarakat bersama aparat desa akhirnya menyerahkannya kepada pihak BKSDA untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," ujarnya.
Ia menambahkan setelah diamankan di kantor BKSDA, ular yang dilindungi tersebut dipindahkan ke tempat konservasi satwa yang dimiliki oleh komunitas pecinta satwa yang ada di Gorontalo.
"Berhubung kantor kami belum memiliki tempat yang konservatif, jadi kami harus memindahkan satwa tersebut yang memiliki lokasi tempat yang representatif untuk merawat satwa," jelasnya.
Di samping itu, pihak BKSDA juga saat ini telah berupaya untuk menjalin kerja sama dengan para pecinta itu untuk terus mengembangkan lagi komunitas tersebut.
"Pihak kami terus mendukung mereka menjadi satu lembaga koservasi ke depan, karena mereka telah memiliki lokasi konservatif yang cukup luas untuk merawat para satwa hasil temuan dari pihak BKSDA", kata Ia.
Mereka juga memiliki sumber daya alam (SDA) yang telah memenuhi syarat serta punya kecakapan di bidang masing-masing yang betugas untuk merawat satwa yang di tempat konservasi tersebut.
"Karena selain mereka memiliki lokasi konservasi, mereka juga mempunyai tenaga teknis dan ahli yang khusus bekerja untuk menangani satwa-satwa tersebut," tutupnya.