Gorontalo, (Antaranews) - Pedagang kembang api musiman mulai bermunculan dengan membuka lapak sederhana di sejumlah ruas jalan di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Pantauan Antara di jalan HB Yasin, dan Jalan 23 Januari dan Siendeng, belasan pedagang menjual berbagai jenis kembang api.
Salma Ahmad, salah seorang penjual kembang api musiman di kompleks jembatan Siendeng mengatakan bahwa usaha musiman tersebut selalu ramai dan menguntungkan jelang tahun baru.
"Masyarakat banyak yang ingin merayakan tahun baru dengan kembang api, tidak hanya anak kecil, orang dewasa juga banyak yang membeli," jelas dia.
Ia mengungkapkan bahwa dalam sehari, ia bisa meraup keuntungan mulai dari Rp300 ribu hingga Rp400 ribu/hari.
Beberapa orang pedagang di HB Yasin juga mengatakan hal yang serupa, Surahman dan Mustadin, kompak mengatakan bahwa bisnis kembang api saat tahun baru sangat menguntungkan.
Berbagai jenis kembang api yang dijual berupa smoke, gasing, lilin, flare, bunga api dan juga kembang api bawang dan rica-rica dijual mulai dari harga Rp2.500 hingga Rp10 ribu dan yang paling mahal Rp100 ribu.
Para pedagang menuturkan hanya menjual kembang api sesuai izin, dan tidak menjual petasan karena dilarang oleh Kepolisian serta pemerintah setempat.
Sementara itu, Mamat Nuh, seorang pembeli mengaku membeli kembang api untuk diberikan kepada anak nya.
"Saya membeli kembang api yang kecil dan saya rasa aman untuk mainkan oleh anak saya untuk tahun baru nanti," pungkasnya.
