Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membantah telah terjadi penjarahan di beberapa toko serba ada dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di lokasi terdampak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Bandara kondisi runtuh, tidak ada yang menunggu, listrik mati. Halaman bandara buat pengungsi. Ada toko di bandara yang rusak akibat gempa, makanan dan minuman berhamburan kemudian diambil masyarakat. Jadi, bukan penjarahan, saya melihat kejadian itu," kata Tjahjo Kumolo dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Minggu.
Tjahjo berada di Palu sejak Sabtu (29/9) pagi untuk berkoordinasi langsung dengan pemerintah daerah setempat setelah sebagian besar sarana dan prasarana di Palu dan sekitarnya lumpuh akibat gempa bumi dan tsunami.
Mendagri bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja dijadwalkan menggelar rapat koordinasi dan peninjauan yang dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto.
"Yang sudah hadir langsung pimpin rakor siang hari dan peninjauan lapangan, dipimpin oleh Menko Polhukam. Saya lihat hadir, Panglima TNI, Wakapolri, Kepala Basarnas, Menhub, Mensos, Menkominfo, Pangkostrad, dan lain-lain," kata Tjahjo.
Presiden Joko Widodo juga bertolak ke Palu, Minggu siang, untuk meninjau langsung daerah terdampak bencana tersebut. Dalam unggahannya di akun media sosial, Presiden Jokowi berangkat dari Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo Solo dengan menggunakan pesawat boeing 737-400 TNI AU.
"Saya ingin melihat sendiri dan memastikan penanganan atas dampak bencana gempa bumi di Sulawesi Tengah betul-betul menjangkau saudara-saudara kita di sana. Mohon doa dari seluruh Tanah Air," demikian tulis Presiden Jokowi di akun Instagram @jokowi, Minggu.
Baca juga: Warga Menuju Sulteng Berebut Beli Bensin Eceran, Rp50 ribu/liter
Baca juga: Kemensos Kerahkan Tagana Jatim-Jakarta ke Sulteng
Mendagri: Tidak Ada Penjarahan, Masyarakat Boleh Ambil Logistik
Minggu, 30 September 2018 14:36 WIB