Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Sebanyak 203 unit pesawat terbang yang dimiliki PT Garuda Indonesia Group akan dilengkapi dengan fasilitasi WiFi gratis sebagai upaya untuk meningkatkan layanan kepada penumpang.
Fasilitas WiFi gratis itu meliputi 50 unit pesawat terbang Citilink Indonesia, 103 unit pesawat terbang PT Garuda Indonesia dan 50 unit pesawat terbang maskapai Sriwijaya Air.
"Nanti total ada 203 pesawat di Garuda Indonesia Group yang akan dilengkapi fitur yang sama dengan model bisnis yang sama dengan yang ada di Citilink," kata Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo, di Jakarta, Jumat.
Citilink sendiri meresmikan fasilitas WiFi gratis yang dapat diakses pemakai jasa penerbangan mereka mulai 28 Desember 2018 di satu unit pesawat milik maskapai berbiaya hemat itu.
Anak perusahaan Garuda Indonesia Group itu bekerja sama dengan PT Mahata Aero Teknologi, perusahaan infrastruktur yang akan memasang GX Aviation System.
Sistem itu produk dari Inmarsat Aviation, yang memungkinkan penumpang untuk menjelajah internet dan berlayar di media sosial selama penerbangan.
Layanan konektivititas dunia maya ini sepenuhnya dimiliki dan dioperasikan oleh Inmarsat bekerjasama dengan Lufthansa Technik sebagai penyedia perangkat keras, teknik, desain, dan sertifikasi untuk proyek tersebut, sementara Lufthansa System sebagai integrasi perangkat lunak.
"Khusus di Citilink, kami menargetkan hingga akhir 2019 nanti sudah ada 20 pesawat yang dilengkapi wifi gratis. Seterusnya kita selesaikan 50 pesawat terbang hingga 2020," kata Nurtjahjo.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Mahata PT Aero Teknologi, Muhamad Fitriansyah, mengatakan, hingga saat ini mereka akan fokus menyelesaikan instalasi WiFi gratis di pesawat terbang milik Citilink Indonesia.
Pasalnya, pihaknya belum mendapatkan jadwal perawatan pesawat terbang milik Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air. Padahal instalasi baru bisa dilakukan saat pesawat dalam kondisi mendapatkan perawatan rutin.
"Untuk instalasi kami siap. Tapi kami harus melihat dulu jadwal perawatan pesawat Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air agar tidak mengganggu operasional mereka," katanya.
Fitriansyah menambahkan, dengan total target 203 pesawat yang akan dipasangi fasilitas wifi, pihaknya akan terlebih dahulu fokus memenuhi kesepakatan tersebut sebelum menawarkan jasa serupa ke maskapai lainnya.
Ada pun untuk biaya investasi, ia mengaku perusahaan merogoh sekitar 40 juta dolar Amerika Serikat untuk pemasangan WiFi di 50 unit pesawat terbang.
"Kami sekarang fokus di Garuda Indonesia Group dulu, karena 203 pesawat terbang itu khan banyak, mungkin bisa makan waktu minimal empat atau lima tahun. Kami fokus dulu mengutilisasi semua pesawat di Garuda Indonesia Group," katanya.