Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kabupaten Gorontalo Utara akan mencoba teknologi pertanian berbasis organik, untuk memproduksi beras sesuai kebutuhan restoran Jepang yang ada di Jakarta dan Bali.
Wakil bupati (Wabup) setempat, Roni Imran, Jumat, mengatakan, pemerintah daerah akan mengirimkan beberapa sumber daya aparatur dari Dinas Pertanian dan Badan Penyuluhan Pertanian ke Kabupaten Bantaeng, untuk mengadopsi penerapan pola tanam di areal persawahan yang bebas bahan kimia.
"Agar mampu memproduksi beras seperti yang diinginkan masyarakat Jepang. Minimal kita mampu memproduksi beras untuk
kebutuhan restoran Jepang di Indonesia," ujarnya.
Langkah tersebut kata Wabup yang akrab disapa HR ini, sebagai realisasi bentuk kerja sama antara pemerintah daerah
ini dengan pemerintah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan dan pihak Universitas Ehime-Jepang.
Wabup optimistis kemauan yang tinggi untuk memajukan bidang pertanian di daerah ini diawali dengan target produksi
beras organik mampu tercapai.
"Jangan dulu bermimpi mengekspor beras sebanyak 360 ton untuk mencapai permintaan pihak Jepang, namun bagaimana mampu
memproduksi beras yang berkualitas tinggi dan diproduksi dari kondisi lingkungan yang sehat dan alami adalah cita-cita utama
pemerintah daerah," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan Pertanian Peternakan Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Gorontalo Utara, Ramlin Tanaiyo, mengatakan, pihaknya sedang mencoba menerapkan pola tanam alami bebas bahan kimia di sepuluh hektare lahan persawahan di Kecamatan Anggrek.
Areal yang akan segera memasuki musim panen pada tiga pekan mendatang ini, bebas dari penggunaan pupuk kimia dan obat-obatan, sehingga dipastikan benar-benar menghasilkan padi organik.
"Ini adalah percobaan pertama kami di daerah ini, untuk melihat produksi beras organik sehingga jika berhasil
pihaknya akan melakukan pembibitan ulang untuk melakukan revolusi hijau di seluruh areal persawahan di daerah ini," ujar Ramlin.
Gorontalo Utara Produksi Beras Untuk Restoran Jepang
Jumat, 13 Juni 2014 14:55 WIB