Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengatakan pelestarian seni budaya Jawa-Tondano (Jaton), sebagai salah satu ragam budaya di Gorontalo wajib mendapatkan perhatian seluruh kalangan masyarakat.
Untuk mewujudkan hal itu, Festival Seni Budaya Jawa Tondano (Jaton) 2013 digelar di lapangan Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo.
"Negara kita adalah negara majemuk yang terdiri berbagai suku di mana masing-masing punya budaya sendiri. Yang menopang kuatnya bangsa kita adalah budaya," tutur Wagub.
Ia bahkan meminta kepada warga etnik Jaton yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Jawa Tondano (KKJT) Gorontalo, untuk melestarikan budayanya dalam bentuk buku bacaan.
"Budaya Jaton sebaiknya dibukukan, agar menjadi bahan bacaan dan mengabadi seiring dengan dinamika perkembangan jaman," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua KKJT Gorontalo Harsono Abdul Hamid mengungkapkan tujuan pelaksanaan Festival Seni dan Budaya Jaton selain untuk melestarikan budaya Hadrah sebagai warisan leluhur, juga mempererat silaturahmi antara sesama etnik Jaton dan masyarakat umum.
"Kami ingin menumbuhkan identitas budaya lokal sebagai potensi wisata. Pesatnya kemajuan teknologi dan perkembangan jaman dewasa ini membuat budaya lokal semakin hilang," jelasnya.
Festival Seni dan Budaya Jaton ke-VIII digelar tanggal 9-12 Maret 2013. Kegiatan ini diikuti oleh 1.185 orang yang terdiri dari 12 kontingen dan 45 grup. Gorontalo menyumbang 39 grup, sementara Sulawesi Utara mengutus enam grup. Puncak acara diisi dengan tarian Reok Ponorogo, serta kasidah yang diiringi pukulan rebana.