Wina (ANTARA GORONTALO) -
Iran telah bergerak untuk memusnahkan hampir semua persediaan gas yang
diperkaya uranium paling sensitif berdasarkan kesepakatan nuklir
bersejarah dengan enam kekuatan dunia tahun lalu, demikian laporan IAEA
tentang pelaksanaan perjanjian tersebut pada Jumat.
Perbaruan data bulanan Badan Tenaga Atom Internasional Perserikatan Bangsa Bangsa (International Atomic Energy Agency/IAEA)
yang mencakup aksi penting dalam memastikan bahwa Iran menjalankan
kesepakatan 24 November menunjukkan Iran memenuhi komitmen untuk
mengendalikan kegiatan nuklirnya yang disengketakan.
Laporan rahasia tersebut diperoleh kantor berita Reuters sesaat setelah dikeluarkan untuk negara-negara anggota IAEA.
Meski
demikian, pada akhir putaran kelima pembicaraan nuklir di Wina,
Austria, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa
sengketa utama tentang program nuklir masih ada antara Iran dan negara
kelompok P5+1 yang mencakup Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, Prancis,
Rusia plus Jerman.
"Kami
belum menyelesaikan perselisihan tentang isu-isu utama...ada
kemajuan-kemajuan, tapi sengketa utama masih ada," katanya kepada para
wartawan.
Negara-negara besar dunia dan Iran akan melanjutkan
pembicaraan tentang aktivitas nuklir teheran pada 2 Juli, kata pejabat
senior Tiongkok, Wang Qun, seperti dilansir kantor berita Reuters.
Dia memperkirakan pertemuan menjelang tenggat 20 Juli untuk
kesepakatan komprehensif tentang masalah itu akan bersifar politis dan
bukan teknis.
Para diplomat senior dari Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Prancis,
Inggris, dan Jerman bertemu dengan pejabat Iran dan Uni Eropa di Wina
antara 16 sampai 20 Juni untuk menyelesaikan sengketa soal program
nuklir Iran.
Iran musnahkan cadangan uranium sensitif
Sabtu, 21 Juni 2014 7:52 WIB