Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Australia optimistis hubungan diplomatik dengan Indonesia akan
berjalan positif siapapun Calon Presiden Indonesia yang terpilih dalam
Pemilihan Umum Presiden pada 9 Juli mendatang.
"Hubungan
Australia-Indonesia dapat berjalan secara konstruktif dan positif dengan
siapapun orang Indonesia yang akan terpilih sebagai presiden
berikutnya," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty,
di sela-sela pameran seni penduduk asli Australia di Jakarta, Kamis
malam.
Australia, lanjut Greg, juga sangat terkesan dengan transisi pemerintahan di Indonesia dalam 15 tahun terakhir.
"Kami
juga sangat gembira Pemilihan Umum Legislatif di Indonesia berjalan
lancar. Dalam pemilu itu ada calon anggota legislatif dalam jumlah luar
biasa dan dipilih dalam satu hari. Itu adalah salah satu pemilihan umum
yang kompleks di mana pun di dunia," kata Greg.
Greg mengatakan
Australia juga terkesan dengan partisipasi para pemilih Indonesia yang
mengikuti pemilu dengan damai dan masyarakat dapat menerima hasilnya.
"Kami ucapkan selamat untuk Indonesia yang telah menyelenggarakan pemilunya," ujar Greg.
Dalam
debat calon presiden pada Minggu (22/6), Prabowo Subianto Indonesia
bukanlah ancaman bagi Australia terkait hubungan kedua negara yang
sempat menurun beberapa waktu lalu.
"Kita bukan ancaman bagi
Australia. Karena kita ingin bersahabat dengan Australia. Maka kewajiban
kita untuk yakinkan, kita ingin jadi tetangga yang baik," kata Prabowo.
Sementara,
calon presiden Joko Widodo mengatakan unsur kepercayaan menjadi elemen
penting dalam hubungan diplomatik Indonesia-Australia.
"Yang
diperlukan adalah diplomasi pemerintah dengan pemerintah, pelaku bisnis
dengan pelaku bisnis, dan masyarakat Indonesia dengan Australia. Ini
yang akan mengurangi konflik-konflik yang ada," kata Jokowi.
Pemilu
Presiden, 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres yaitu
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Australia optimistis kepada Capres Indonesia terpilih
Jumat, 4 Juli 2014 0:46 WIB