Gorontalo (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Gorontalo mengadakan sekolah lapangan untuk melatih petani dalam penanganan pascapanen tanaman cabai rawit.
Kepala Seksi Pascapanen dan Pengolahan Hasil Hortikultura Harmolan Talani, Kamis, mengatakan sekolah tersebut berlokasi di Desa Huntu Selatan, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango.
Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas cabai rawit, mengurangi terjadinya kehilangan hasil, serta menghasilkan produk hortikultura yang bermutu dan sesuai standar.
Sekolah Lapang meliputi uji ballot box untuk menguji kemampuan petani mengenai Good Handling Practices (GHP), pengamatan agroekosistem di lapangan, diskusi kelompok, dinamika kelompok, materi topik khusus dan rencana tindak lanjut.
“Penanganan pascapanen merupakan tahapan yang sangat berpengaruh terkait keamanan pangan dan standar mutu produk hortikultura. Walaupun petani sudah menghasilkan aneka produk cabai, namun seringkali masih terjadi kehilangan hasil yang tinggi dan rendahnya ketersediaan produk hortikultura sesuai standar,” katanya.
Harmolan menambahkan banyak petani melakukan penanganan pascapanen tanpa memperhatikan karakteristik produk dan sarana pascapanen yang tepat.
Melalui sekolah itu, para petani diajarkan tentang penanganan pascapanen yang baik sehingga bisa menghasilkan produk bermutu, berdaya saing dan aman dikonsumsi.
“GHP ini meningkatkan pengetahuan penanganan pascapanen yang baik sehingga bisa diterapkan di lahan anggota. Minimal setiap kelompok bisa mengantongi sertifikat prima 3 aman konsumsi,” katanya.
Sekolah Lapangan yang diikuti oleh sejumlah anggota kelompok tani, akan dilakukan sebanyak tujuh kali pertemuan. Setelah dari Desa Huntu Selatan, kegiatan Sekolah Lapang juga akan dilaksanakan di Desa Bongohulawa KecamataTilongkabila dan Desa Longalo Kecamatan Bulango Utara.*