Gorontalo (ANTARA) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan bahwa Provinsi Gorontalo harus menetapkan Manado sebagai hub atau pusat jaringan pariwisata jika ingin memajukan industri wisata daerah.
"Pasti Anda marah saya ngomong ini, tapi enggak apa-apa. Ini juga terjadi di Lombok, yang menetapkan Bali sebagai hub-nya," kata Arief saat menyampaikan Arah Kebijakan Sektor Pariwisata Nasional dalam Celebes Tourism Meeting di Gorontalo, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa 90 persen wisatawan yang datang ke Lombok merupakan wisatawan yang mengunjungi Bali. Lombok menjadi tujuan wisata kedua bagi wisatawan yang menjadikan Bali sebagai tujuan utama.
Gorontalo, ia melanjutkan, tidak perlu ragu menjadikan Manado sebagai pusat jaringan pariwisata karena Manado pun menjadikan Bali sebagai hub.
"Saya orang yang turut mempromosikan Manado. Kami menjualnya itu ya dengan cara 'Jika Anda ke Bali bonus Manado'," katanya di hadapan para kepala daerah se-Sulawesi dan pelaku industri pariwisata.
Ia mendorong Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengambil langkah itu dan memberikan kiat promosi wisata efektif dan murah menggunakan teknologi digital.
"Kalau kita tahu ilmunya pasti akan menggunakan teknologi untuk pariwisata. Dunia sudah berubah, semua serba digital. Orang-orang yang menolak itu adalah orang lama hidup di era baru," katanya.
Selama di Gorontalo, Menteri Pariwisata juga menghadiri Gorontalo Karnaval Karawo 2019 yang berlangsung 2 sampai 6 Oktober 2019. Dia juga dijadwalkan mengunjungi obyek wisata di Kabupaten Bone Bolango, Desa Botubarani di Kecamatan Kabila Bone dan Lombongo pada Minggu (6/10).
Menpar: Gorontalo harus jadikan Manado pusat jaringan pariwisata
Sabtu, 5 Oktober 2019 15:19 WIB