New York, (ANTARA/PRNewswire)- Pada akhir misi tingkat tinggi bersama di Ethiopia, Global Champion Education Cannot Wait (ECW) dan Menteri Keuangan Denmark, Nicolai Wammen, bersama Direktur Eksekutif ECW, Yasmine Sherif, menyerukan aksi donor yang berani untuk meningkatkan solusi pendanaan baru dan inovatif guna menyediakan pendidikan berkualitas bagi jutaan anak yang terjebak dalam krisis di Ethiopia dan sekitarnya.
Kurang lebih 9 juta anak di seluruh Ethiopia saat ini tidak bisa bersekolah akibat kekerasan yang sedang berlangsung, bencana akibat iklim, dan pemindahan paksa yang meluas - sangat mengejutkan karena meningkat tiga kali lipat sejak tahun 2022. Hampir 18% sekolah di negara ini sudah hancur atau rusak. Ethiopia juga memiliki populasi pengungsi terbesar ketiga di Afrika, lebih dari 200.000 pendatang baru dari Sudan dan Somalia pada tahun 2023-2024 saja, sehingga semakin memberatkan sumber daya yang ada.
Delegasi tingkat tinggi ECW mengunjungi wilayah Tigray yang baru pulih dari konflik selama 3 tahun yang menyebabkan pendidikan terhenti total. Delegasi ECW mengunjungi sekolah-sekolah yang menerima bantuan dana dari ECW dan para mitra strategis. Mereka bertemu anak-anak, orang tua dan guru. Delegasi ini melihat langsung dampak berbagai program yang didukung ECW dan diterapkan oleh PBB maupun mitra masyarakat sipil internasional dan lokal - termasuk UNICEF, Norwegian Refugee Council, Save the Children, dan Imagine1Day - yang menjalin kerja sama erat dengan pemerintah. Di satu sekolah saja, jumlah siswa yang mendaftar meningkat hingga 20% tahun lalu berkat paket intervensi komprehensif yang didanai oleh ECW.
"Krisis pendidikan di Ethiopia adalah salah satu krisis diam-diam yang terbesar di dunia saat ini. Namun kami melihat dampak yang mengesankan dari investasi ECW. Anak-anak sangat jelas terlihat bersemangat belajar. Sekarang kami perlu mendukung mereka dan segera meminta dana tambahan dari para mitra donor strategis," kata Yasmine Sherif, Direktur Eksekutif Education Cannot Wait, dana global untuk pendidikan dalam keadaan darurat dan krisis berkepanjangan di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Selama kunjungan tersebut, Sherif mengumumkan dana hibah Tanggap Darurat Pertama (FER) sebesar AS$5 juta. Jadi total investasi ECW di Ethiopia mencapai lebih dari AS$93 juta sejak tahun 2017. Tujuan dana hibah FER baru yang diimplementasikan oleh UNICEF (AS$4 juta) dan organisasi lokal Imagine1Day (AS$1 juta) bersama para mitra konsorsium mereka ini adalah untuk memenuhi kebutuhan mendesak di wilayah Oromia dan Afar, di mana konflik baru, kekerasan antar komunitas, kekeringan, dan pemindahan semakin mengganggu layanan pendidikan dalam beberapa bulan terakhir. Intervensi darurat ini akan berdasarkan Program Ketahanan Jangka Panjang sebesar AS$24 juta yang diumumkan bulan lalu oleh ECW, dengan menargetkan kebutuhan di wilayah Amhara, Somalia, dan Tigray.
"Sangat mengharukan menyaksikan kekuatan pendidikan berkualitas yang mampu mengubah hidup di tengah krisis yang paling kompleks. Saya bertemu dengan anak-anak yang kuat dan tangguh yang kembali belajar, sembuh, dan berkembang berkat dukungan ECW. Namun konflik, perubahan iklim, dan krisis lain masih menyebabkan jutaan anak tidak bisa sekolah setiap tahun di Ethiopia dan sekitarnya. Seperti biasa, bisnis tidak akan mampu menjawab tantangan ini. Saya mendorong mitra sektor swasta untuk bergabung dengan upaya ECW dan berinvestasi pada strategi pembiayaan yang baru dan inovatif untuk mengisi kesenjangan yang kian lebar," kata Nicolai Wammen, Menteri Keuangan Denmark dan Global Champion ECW.
Hingga saat ini, gabungan investasi jangka panjang dan investasi darurat dari ECW di Ethiopia telah menjangkau lebih dari 550.000 anak dan remaja dengan menyediakan berbagai dukungan yang komprehensif.
"UNICEF Ethiopia dan para mitra sangat berterima kasih atas dukungan ECW yang tiada henti dan penuh dedikasi. Anak-anak berhak sekolah. Berkat ECW, mereka belajar dan bermain di lingkungan yang aman di seluruh Ethiopia," kata Dr. Aboubacar Kampo, Perwakilan UNICEF di Ethiopia.
"Imagine1Day sangat berterima kasih atas dana hibah Tanggap Darurat Pertama dari ECW. Dengan bantuan yang sangat besar ini, kami akan menyediakan akses ke lingkungan belajar yang aman bagi 13.000 anak putus sekolah di wilayah Afar 60% di antaranya adalah anak perempuan dan 13% adalah anak-anak penyandang disabilitas. Proyek ini akan meningkatkan kesejahteraan sekaligus memampukan mereka untuk mencapai potensi sepenuhnya. Karena pendidikan dalam keadaan darurat di Ethiopia sangat kekurangan dana, dana hibah ini sangat penting untuk memastikan anak-anak yang terdampak krisis bisa mendapatkan pendidikan dan dukungan yang mereka butuhkan demi membangun masa depan lebih cerah," kata Dr. Seid Aman, Country Director Imagine1Day.
Investasi ECW selaras dengan Rencana Tanggap Kemanusiaan (Humanitarian Response Plan/HRP) di Ethiopia dan Program Pengembangan Sektor Pendidikan Ethiopia VI. ECW mendesak penambahan sumber daya untuk menutup kesenjangan pendanaan sebesar AS$64 juta bagi kebutuhan pendidikan yang mendesak dalam HRP 2024.
SOURCE Education Cannot Wait