Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo dan Unit Pemadam Kebakaran Kota Gorontalo menggelar simulasi pemadaman api jika terjadi kebakaran dan gempa bumi, Sabtu.

Kalapas Gorontalo Ignatius Gunaidi usai kegiatan itu mengatakan simulasi pemadaman kebakaran itu merupakan salah satu langkah kesiapsiagaan dan pencegahan kebakaran.

"Semoga kita semua dijauhkan dari musibah dan tetap waspada, serta tanggap akan kemungkinan -kemungkinan hal yang terjadi yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam Lapas Gorontalo," ujarnya.

Simulasi itu dilakukan agar seluruh petugas Lapas dapat memahami cara penggunaan alat pemadam api ringan dan metode evakuasi terhadap warga binaan, khususnya dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja agar aman, kondusif, sehat, dan efisien.

Ia mengaku, berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisir resiko terjadinya bencana kebakaran, seperti menyiapkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan sarana prasarana pendukung lainnya.

"Meskipun masih dirasa minim, namun setidaknya upaya peningkatan tetap terus dilakukan, termasuk kami akan memproyeksikan mengupayakan penyediaan hydran di Lapas, atau membuat bak-bak penampungan air dan mengupayakan sumber air lainnya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di dalam Lapas," ucapnya.

Selain itu kata Kalapas, pihaknya akan melakukan pengecekan dan penilaian instalasi jaringan kelistrikan di Lapas.

Materi dan praktek dalam simulasi terkait penanggulangan kebakaran dan gempa ini disampaikan langsung oleh analis kebakaran dan juga koordinator lapangan pemadam kebakaran Kota Gorontalo. Moh. Lutfie A. Latif dan dihadiri Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Gorontalo, Bagus Kurniawan.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021