Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, menginstruksikan seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkup pemerintah provinsi setempat agar menghindari kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).

"Hindari kolusi, bahkan nepotisme, apalagi korupsi. Saya ingin dalam satu tahun masa jabatan ini, bisa fokus membangun daerah kelahiran," kata Ismail, di Gorontalo, Rabu.

Ia minta seluruh ASN di pemerintahan daerah itu agar tidak melayani pihak-pihak yang membawa dan memanfaatkan namanya sebagai penjabat gubernur untuk kepentingan tertentu.

"Itu tidak ada, karena pada momen seperti ini ada saja oknum yang akan memanfaatkannya," ujarnya.

Ia mengatakan dirinya sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo memiliki prioritas untuk membangun Bumi Serambi Madinah itu dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menurunkan kemiskinan, hingga mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

Oleh karena itu berharap seluruh OPD agar fokus pada pencapaian prioritas tersebut dan tidak terganggu dengan hal-hal yang bukan menjadi tugas dan fungsinya.

 "Sekal lagi jangan dilayani orang yang membawa-bawa nama penjabat gubernur. Kalau satu diberi kesempatan, maka banyak yang akan menuntut. Keluarga saya besar dan banyak di Gorontalo, dari ujung Suwawa sampai ujung Popayato," ujarnya.

Ismail Pakaya dilantik sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo oleh Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, pada 12 Mei 2023 berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 39/P Tahun 2023 tentang perpanjangan masa jabatan, pemberhentian, dan pengangkatan Penjabat Gubernur. Sebelum dilantik menjadi Penjabat Gubernur Gorontalo, pria kelahiran Gorontalo pada 13 Januari 1968 itu, menduduki jabatan sebagai Staf Ahli Bidang Sosial, Politik dan Kebijakan Publik Kementerian Tenaga Kerja RI.
 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023