Gorontalo (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) (Basarnas) Gorontalo mengingatkan warga untuk menghindari aktivitas air seperti di sungai dan di laut saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Kepala KPP Gorontalo Heriyanto di Gorontalo, Rabu, mengatakan dalam beberapa pekan terakhir sebagian besar wilayah di Gorontalo sering diguyur hujan dengan intensitas tinggi, bahkan hingga menyebabkan banjir dan tanah longsor.
"Hal ini memungkinkan berpotensi terjadi peristiwa yang membahayakan nyawa manusia, seperti orang hanyut, tertimbun longsor, maupun tenggelam, baik itu di laut maupun sungai," ucap Heriyanto.
Ia menjelaskan, hampir semua kasus yang melibatkan operasi SAR di Gorontalo, didominasi oleh kondisi membahayakan nyawa berupa orang tenggelam saat beraktivitas di laut maupun di sungai.
Tingginya curah hujan kata dia sering kali menyebabkan air sungai meluap, bahkan di beberapa wilayah terjadi banjir bandang yang mengancam keselamatan warga.
Salah satu contoh kasus, kata dia, seperti musibah banjir bandang di Sungai Bulawa Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, dimana 10 orang mahasiswa terseret air sungai yang meluap dengan tiba-tiba, saat melakukan kegiatan ilmiah di wilayah tersebut.
Dalam peristiwa itu kata dia tiga orang diantaranya meninggal dunia, dan tujuh orang selamat, namun dipastikan keseluruhan mahasiswa itu telah ditemukan dan berhasil dievakuasi.
"Dengan adanya peristiwa yang terjadi, kami mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan faktor keselamatan maupun kondisi cuaca saat beraktivitas khususnya di perairan," imbuhnya.
Prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menunjukkan wilayah Gorontalo pada tanggal 16 April masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di Kabupaten Bone Bolango.
Diperkirakan kondisi tersebut dapat meluas hingga ke sebagian wilayah Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Pohuwato serta Kota Gorontalo.