Gubernur Gorontalo minta seluruh ASN layani masyarakat sama rata

"Saya minta semua PNS termasuk kepala instansi vertikal hingga para honorer daerah untuk melakukan pelayanan tanpa membeda-bedakan karena kita bukan orang politik sehingga wajib memberlakukan pelayanan pemerintahan yang sama dan merata kepada seluruh masyarakat," kata Gubernur dalam kunjungan kerja yang dilakukannya di Gorontalo Utara, Senin.

 

Semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak pada 14 Februari 2024 agar bersikap netral.

 

Menurutnya netralitas di hari-hari terakhir mendekati hari pemungutan suara, indikatornya sangat abu-abu.

 

Warna jilbab saja bisa menjadi bahan laporan. Ini artinya semua yang ada indikasi partai bisa jadi bahan laporan.

 

"Ada yang menggunakan warna jilbab merah dikira PDIP, warna hijau dikira PPP. Saya pun menggunakan baju adat Takoa warna merah turut dilaporkan ke Kementerian Dalam Negeri. Padahal warna merah merupakan salah satu warna adat di daerah ini. Warna adat kan ada merah, hijau, kuning, ungu dan gradasi-nya," katanya.

 

Olehnya, katanya, agar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk dapat menahan diri dengan bersikap netral hingga 14 Februari nanti.

 

Ia mengatakan tidak akan pernah bosan mengingatkan seluruh aparatur untuk bersikap netral.

 

"Kita semua punya pilihan. Tapi cukup saling berbisik dengan suami atau isteri. Tidak perlu diumbar karena orang lain tidak perlu tahu," kata Gubernur yang telah pindah domisili dari Bandung menjadi warga Gorontalo.

 

Dari laporan yang diterimanya, Gubernur mengatakan Gorontalo Utara belum ada laporan terkait netralitas ASN.

 

Berbeda dengan Kabupaten Gorontalo, Boalemo, Pohuwato yang masing-masing terdapat satu kasus yang dilaporkan.

 

Ia berharap pelaksanaan pemilu dan netralitas ASN dapat terjaga dengan baik sehingga tidak ada persoalan yang dapat mengganggu kelancaran dan kesuksesan pesta demokrasi ini khususnya di Provinsi Gorontalo.