Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, terus menggenjot produksi ikan segar, khususnya cakalang dan tongkol yang berkembang baik di daerah tersebut.
Wakil Bupati Gorontalo Utara, Roni Imran di Gorontalo, Kamis, mengatakan, pada tahun 2015 produksi ikan cakalang menembus angka 4.979 ton, sedangkan ikan tongkol mencapai 4.086 ton.
"Atau mencapai Rp319 miliar dari capaian produksi total tahun 2015 yang mencapai 23.563 ton," ujar Roni.
Ia berharap, tahun 2016 ini produksi perikanan di daerah itu meningkat ditunjang dengan keberadaan nelayan tangkap dan pembudidaya yang sudah mencapai 2.666 orang tersebar di 123 desa di 11 kecamatan.
Roni mengakui produksi perikanan di daerah itu belum optimal sebab terkendala minimnya infrastruktur maupun fasilitas perikanan, khususnya kapal penangkap ikan.
Berdasar data tahun 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, jumlah kapal penangkap ikan berkekuatan di atas 30 gross ton (GT) hanya mencapai 14 unit.
Sedangkan kapal penangkap ikan berkekuatan 20-30 GT mencapai 14 unit, 10-20 GT sebanyak 5 GT, serta di bawah 10 GT baru mencapai 10 unit.
Minimnya jumlah kapal penangkap ikan di wilayah itu, kata Roni, memacu pemerintah daerah terus meningkatkan pengalokasian anggaran di sektor kelautan dan perikanan.
Termasuk melakukan pengadaan kapal penangkap ikan, di samping berharap pengalokasian bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat.
Terkait kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti yang akan mempermudah perizinan bagi kapal nelayan di bawah 10 GT dalam melakukan penangkapan ikan, Roni mengatakan hal itu merupakan peluang yang besar bagi pencapaian target produksi perikanan di Gorontalo Utara.
Pemerintah daerah pun masih terus berupaya mendorong percepatan penambahan jumlah kapal penangkap ikan di daerah ini, khususnya di 78 desa pesisir agar target capaian produksi perikanan dengan potensi mencapai 46.000-60.000 ton per tahun bisa tercapai.
"Dua pelabuhan pendaratan ikan di Kecamatan Kwandang dan Gentuma, terus dioptimalkan keberadaannya dengan harapan menjadi infrastruktur terdepan yang akan memacu semangat para nelayan di wilayah ini untuk meningkatkan produksi di sektor unggulan tersebut," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Wakil Bupati Gorontalo Utara, Roni Imran di Gorontalo, Kamis, mengatakan, pada tahun 2015 produksi ikan cakalang menembus angka 4.979 ton, sedangkan ikan tongkol mencapai 4.086 ton.
"Atau mencapai Rp319 miliar dari capaian produksi total tahun 2015 yang mencapai 23.563 ton," ujar Roni.
Ia berharap, tahun 2016 ini produksi perikanan di daerah itu meningkat ditunjang dengan keberadaan nelayan tangkap dan pembudidaya yang sudah mencapai 2.666 orang tersebar di 123 desa di 11 kecamatan.
Roni mengakui produksi perikanan di daerah itu belum optimal sebab terkendala minimnya infrastruktur maupun fasilitas perikanan, khususnya kapal penangkap ikan.
Berdasar data tahun 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, jumlah kapal penangkap ikan berkekuatan di atas 30 gross ton (GT) hanya mencapai 14 unit.
Sedangkan kapal penangkap ikan berkekuatan 20-30 GT mencapai 14 unit, 10-20 GT sebanyak 5 GT, serta di bawah 10 GT baru mencapai 10 unit.
Minimnya jumlah kapal penangkap ikan di wilayah itu, kata Roni, memacu pemerintah daerah terus meningkatkan pengalokasian anggaran di sektor kelautan dan perikanan.
Termasuk melakukan pengadaan kapal penangkap ikan, di samping berharap pengalokasian bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat.
Terkait kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti yang akan mempermudah perizinan bagi kapal nelayan di bawah 10 GT dalam melakukan penangkapan ikan, Roni mengatakan hal itu merupakan peluang yang besar bagi pencapaian target produksi perikanan di Gorontalo Utara.
Pemerintah daerah pun masih terus berupaya mendorong percepatan penambahan jumlah kapal penangkap ikan di daerah ini, khususnya di 78 desa pesisir agar target capaian produksi perikanan dengan potensi mencapai 46.000-60.000 ton per tahun bisa tercapai.
"Dua pelabuhan pendaratan ikan di Kecamatan Kwandang dan Gentuma, terus dioptimalkan keberadaannya dengan harapan menjadi infrastruktur terdepan yang akan memacu semangat para nelayan di wilayah ini untuk meningkatkan produksi di sektor unggulan tersebut," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016