Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo berharap pihak perbankan dapat menekan penyaluran kredit konsumtif dan memperbesar kredit modal kerja bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan petani.


"Melalui kerja sama dengan perbankan, kita berharap kredit yang kurang lebih Rp11,18 triliun yang beredar di Gorontalo dan 60 persennya adalah kredit konsumtif bisa dialihkan ke kredit permodalan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Winarni Monoarfa.

Hal ini diharapkan agar terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi di Gorontalo, karena tingkat pendapatan masyarakat naik dan tentu lewat kredit modal kerja, akan menyerap tenaga kerja baru.

Dalam kesempatan itu, pihaknya mewakili Pemprov Gorontalo, memberikan apresiasi yang tinggi atau upaya dari pihak perbankan yang memberikan perhatian kepada pelaku UMKM, khususnya kepada pengrajin sulaman khas Karawo.

"Ini merupakan salah satu bentuk sinergitas kerja sama Pemprov dengan BI, dimana total UMKM di Gorontalo kurang lebih ada 90 ribu dan terbesarnya adalah pelaku usaha kecil menengah," kata Sekda.

Pihaknya berharap dukungan dari perbankan agar tetap memberikan perhatian kredit kepada pengusahan Gorontalo, khususnya pengembangan sulaman khas Karawo, terpenting baginya bagaimana Gorontalo punya satu produk unggulan kerajinan tangan yang bisa mendunia.

Ketika pasar Karawo sudah berjalan dengan stabil, maka tentu pemerintah tidak berhenti sampai di situ, tapi akan terus mencari peluang-peluang baru yang bisa dikembangkan masyarakat.

"Pemerintah akan terus berupaya mengembangkan sektor lain yang diminati masyarakat dan punya nilai jual yang lebih baik lagi, karena ketika kita berbicara sebuah kerajinan, maka tentu yang harus dipikirkan adalah bagaimana pasarnya," tegas Winarni.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017