Gorontalo (ANTARA) -
Setelah dinyatakan reaktif dalam hasil tes cepat atau rapid test, sebanyak 139 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Gorontalo kembali menjalani tes yang sama.
"Saat rapid test pertama ada 139 orang yang reaktif. Berdasarkan surat KPU, kemarin kami bersama petugas kesehatan melakukan tes ulang kepada mereka. Hari ini kami menunggu hasilnya keluar," ungkap Ketua KPU Kabupaten Gorontalo Rasyid Sayiu, Selasa.
Jumlah seluruh petugas KPPS yang menjalani rapid test sebanyak 5.677 orang dan 1.622 petugas pengamanan, yang tersebar di 811 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Rasyisd menjelaskan, jika pada hasil rapid tes kedua masih menunjukkan reaktif, maka petugas KPPS tersebut harus menjalani isolasi mandiri dan tidak diizinkan bertugas di TPS saat pelaksanaan pemungutan suara.
Menurutnya, petugas KPPS yang tidak menjalankan tugasnya karena reaktif, tidak akan diganti dengan petugas baru.
"Dalam aturan, tidak dibenarkan ada penggantian petugas penyelenggara dua hari sebelum pilkada. Lagipula jumlah petugas KPPS minimal lima orang, sementara di Kabupaten Gorontalo ada tujuh orang setiap TPS," tambahnya.
Sementara itu, pemilih yang datang ke TPS wajib mengikuti aturan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh penyelenggara.
Pemilih wajib menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjalani pengukuran suhu tubuh.
"Bagi yang suhu tubuhnya di atas 37,3 derajat Celsius dapat menyalurkan hak pilihnya di bilik khusus, mereka tidak akan berbaur dengan pemilih lain di TPS," katanya.
Dari pantauan di sejumlah TPS, bilik khusus terletak di salah satu sudut TPS dan dikelilingi dengan dinding berbahan plastik transparan.*
139 petugas KPPS di Kabupaten Gorontalo jalani rapid test kedua
Selasa, 8 Desember 2020 13:41 WIB