Gorontalo (ANTARA) - Proses pencarian dan pertolongan nelayan hilang di perairan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, terkendala cuaca ekstrem.
"Kita memaksimalkan pencarian dan pertolongan, mengingat masih ada 3 orang nelayan yang belum ditemukan dari 4 orang nelayan anak buah kapal (ABK) KM Mina Maritim 138 yang hanyut akibat dihantam gelombang tinggi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Gorontalo, I Made Junetra, di Gorontalo, Senin.
Basarnas mengerahkan KN SAR Samba 226 Gorontalo, ditumpangi 10 personel ABK, didukung 5 personel Polair, serta 1 personel TNI AL.
Serta Rib 02 Gorontalo yang ditumpangi 5 personel. "Kita memaksimalkan pencarian, khususnya di koordinat Utara (North) 01.10.00 dan Timur (East) 121.38.69, sebagai titik ditemukan Febri Kahonggia (35)," katanya.
Febri berhasil ditemukan dalam kondisi selamat oleh Kapal Fhoyager dari Bitung ke Sangata pada pukul 06.45 WITA.
"Kami berharap 3 ABK lainnya segera ditemukan juga dalam kondisi selamat," katanya pula.
Sementara itu, Komandan Pos Polairud Sumalata Timur dan Sumalata, Aipda Ahmad Giante mengatakan, pihaknya mendukung proses pencarian tersebut.
Febri pun telah dievakuasi di KMN Barakuda asal Gentuma. Saat ini, 1 orang ABK korban selamat tersebut kondisinya mulai membaik dan segera diantar pulang.
Pihaknya terus mendukung upaya pencarian 3 korban lainnya. "Kita berupaya maksimal bekerja sama dengan tim gabungan yang ada," katanya.
KM Mina Maritim 138 dihantam gelombang tinggi pada Jumat (16/7) pukul 10.00 WITA, mengakibatkan 4 ABK yang berada di sampan motor cepat jatuh ke laut, sementara 14 ABK lainnya selamat dan telah kembali ke Gentuma.***
Pencarian nelayan hilang di Gorontalo Utara terkendala cuaca ekstrem
Senin, 19 Juli 2021 20:24 WIB