Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo disebut akan menghadiri malam puncak Festival Film Indonesia (FFI) 2021
"Tadi saya menyampaikan kesediaan Bapak Presiden untuk datang sebagai dukungan penuh untuk bangkitnya (film Indonesia) karena ini akan menjadi harapan bagi semua insan film atau dunia seni pada khususnya," kata Ketua Komite FFI 2021 Reza Rahadian di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Malam Penganugerahan FFI 2021 akan digelar pada 10 November 2021. Saat ini sedang berlangsung proses seleksi dan penjurian yaitu mulai 30 Agustus - 10 Oktober 2021.
"Kami, saya dan rekan-rekan yang lain, adalah Komite Festival Film Indonesia 2021-2023 dan hari ini agendanya adalah menyampaikan undangan kepada Bapak Presiden dan Bapak Presiden menyatakan dukungannya kepada Festival Film Indonesia 2021," tambah Reza.
Menuru Reza, dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi merespon dengan sangat baik termasuk dukungan pemerintah bagi industri perfilman agar tetap maju pada saat pandemi.
"Kita juga melaporkan bahwa secara angka, industri perfilman terus tumbuh dengan angka yang sangat baik. Kita punya sekitar 88 film Indonesia yang diproduksi pada tahun ini, di tengah situasi seperti ini rasanya cukup menggembirakan, jadi ada optimisme," tambah Reza.
Reza juga mengungkapkan FFI mendukung tokoh perfilman Indonesia Usmar Ismail untuk mendapat gelar pahlawan di bidang budaya pada tahun ini, bertepatan dengan 100 tahun perayaan hari lahir Usmar Ismail.
Sementara Ketua Bidang Penjurian FFI 2021 Garin Nugroho mengatakan kemampuan adaptasi para sineas Indonesia untuk tetap produktif pada saat pandemi cukup menggembirakan.
"Jadi dari segi kualitas, dari segi kerja produktivitas dan adaptasi sekarang ini, dianggap dunia film bertumbuh dengan sangat baik sehingga Presiden menjanjikan untuk hadir kalau tidak ada aral di Festival Film Indonesia pada tanggal 10 (November) nanti," kata Garin.
Garin juga menyebut Presiden akan memberikan dukungan modal produksi bagi para pekerja industri film.
"Juga memberikan bantuan insentif pada orang film lewat Kementerian Keuangan untuk memberi bantuan atau insentif modal produksi dalam skema produktivitas film Indonesia menghadapi tantangan ini. Jadi ada insentif juga dari pemerintah yang disampaikan tadi yang disetujui oleh Kementerian Keuangan," tambah Garin.
Selanjutnya Sekretariat Komite FFI 2021 Linda Gozali mengatakan sudah ada 88 film Indonesia yang diproduksi sepanjang 1 Oktober 2020 - 31 Agustus 2021.
"Dari jumlah 88 film tersebut, telah terdaftar (ke Komite FFI) sebanyak 69, jadi hampir 70 persen. Kita tadinya mengharapkan kurang lebih 50-55 persen, ternyata sekarang kita sudah bisa mendapatkan 85 persen mereka yang berproduksi itu mendaftarkan film," kata Linda.
Linda menyebut banyaknya film yang didaftarkan tersebut sudah menggembirakan.
"Dalam prosesnya, tim penjurian nominasi sedang bekerja sama dengan mas Garin dan juga ketua umum dan tim yang lain untuk mengurasi film tersebut sehingga kita dapatkan nantinya 10 film unggulan. Di dalam pemilihan tersebut, tidak hanya serta-merta dipilih cap cip cup tetapi ada asosiasi perfilman kita ajak bersama-sama," jelas Linda.
Asosiasi tersebut adalah asosiasi profesi dan asosiasi bidang-bidang teknis tertentu yang akan mengurasi film-film yang sudah mendaftar.
"Sehingga kita mendapatkan film unggulan untuk bisa didiskusikan menjadi bagian dari nominasi-nominasi yang akan diumumkan nanti pada 10 Oktober kemudian pada 20 Oktober 2021 kita akan sama-sama mendengar hasil nominasi kurasi para juri tersebut," ungkap Linda.
Presiden Jokowi akan hadiri malam puncak Festival Film Indonesia
Senin, 6 September 2021 16:17 WIB