Jakarta (ANTARA) - Amerika Serikat nampaknya serius menapaki jejak otomasi untuk pekerjaan-pekerjaan penting termasuk menjaga keamanan negara, dengan menggunakan robot anjing untuk berpatroli di perbatasan meskipun sekarang baru tahap ujicoba.
Meski masih dalam tahapan uji coba namun kabar ini merupakan kabar menarik mengingat masih belum banyak kehadiran otomasi yang menanggung beban dan tanggung jawab yang besar.
Mengutip Gizmo China, Minggu, kehadiran robot anjing dalam menjaga perbatasan Amerika Serikat dirilis langsung oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Meski bentuknya tak memiliki kepala, robot itu nampak terlihat seperti anjing karena memiliki empat kaki dan bertubuh tegap layaknya anjing penjaga yang sudah dilatih untuk sistem keamanan.
Mesin-mesin tersebut sedang diuji dalam berbagai situasi pengawasan yang menurut Departemen Keamanan AS telah berhasil sejauh ini.
Pengembangan mesin ini akan berlanjut menurut Departemen Keamanan AS, dan perbatasan selatan AS bisa menjadi panggung yang bagus untuk mesin itu menunjukkan performanya mengingat medannya yang tidak ramah.
Departemen Keamanan mendapatkan bantuan pengembangan dan penelitian dari Direktorat Sains dan Teknologi yang berfokus pada kendaraan pengawasan darat otomatis.
Robot anjing yang disiapkan menjaga perbatasan AS tersebut dibuat oleh perusahaan robotika Ghost Robotics, yang populer dengan robot Ghost Vision 60-nya.
Robot anjing yang kini diujicobakan AS itu dilengkapi dengan kamera dan sensor untuk inspeksi dan diprogram untuk secara mandiri berpatroli di titik arah GPS yang telah ditentukan sebelumnya.
Mereka dapat memeriksa gerbong kereta di rel, berjalan di sekitar bagian bawah gerbong, menjelajahi bangunan tempat tinggal, dan menanggapi pertemuan dengan individu yang berpotensi konflik.
Mereka sangat cocok untuk medan yang tidak rata di perbatasan karena mereka dapat menavigasi dengan mudah menggunakan empat kaki mereka.
Masih dibutuhkan solusi untuk ketahanan daya baterai untuk robot anjing itu bisa beroperasi dengan maksimal.